Kisah Kaca Mata Hitam Sepanjang Lovina-Nusa Dua

Ilustrasi bus wisata di Bali
Ilustrasi bus wisata di Bali.
  • PERJALANAN dari hotel di Bali Selatan ke Bali Utara menyajikan banyak cerita tentang Bali kepada tamu  
  • Namun setelah makan siang di Pantai Lovina, keadaan berubah. Tamu banyak yang mengantuk, demikian juga sang pemandu senior.

Ketika mengambil training pemandu wisata beberapa tahun silam, Wayan Doe mendapat banyak kisah menarik di seputar pekerjaannya saat berinteraksi dengan para pemandu wisata senior, tamu dan sopir. Salah satunya adalah kisah tentang kaca mata hitam.

Nah, setelah makan siang di sebuah restoran di Pantai Lovina pemandu wisata senior menyerahkan tugas pemanduan kepada anak training, sambil tetap mengawasi. Maklumlah ia merasa cukup lelah memandu para tamu naik turun objek wisata sambil memberi penjelasan.

Read More

Sang pemandu mulai tertidur sembari mengenakan kaca mata hitam setelah bus meninggalkan kawasan Lovina. Maklum cerita sudah habis dan parà tamu juga sudah lelah setelah menikmati perjalanan wisata mereka yang cukup panjang dan melelahkan.

Bus yang mengantar sebuah grup dengan 32 tamu Australia pun itu pun akhirnya dipandu oleh Wayan Doe. Dalam perjalanan balik ke hotel, masih ada satu lagi persinggahan untuk melihat terasering sawah di Kekeran atau Suradadi lewat jalur Pupuan. Nampaknya sebagian besar tamu juga sudah tertidur di kendaraan. Hanya sekitar 10 orang yang masih melek dan mungkin mereka ingin tetap menikmati pemandangan di jalur Pupuan tersebut.

***

Ketika mendekati kawasan Nusa Dua, tempat rombongan tamu tersebut menginap, ada tamu yang nyeletuk dan berpesan agar sang pemandu tidak usah dibangunkan.

“Dik, nanti tolong Pak Guide-nya jangan dibangunkan ya. Kasihan dia juga kelelahan setelah menyelesaikan tugasnya memandu kami dengan baik,” kata seorang tamu dalam Bahasa Inggris kepada anak training tersebut.

“Baik Tuan. Nanti saya bangunkan dia setelah tiba di kantor.”

“O ya, Pak Made (sopir bus), nanti ketika melewati polisi tidur dekat pos satpam, tolong dipelankan busnya Pak. Sss..ss agar tidak terasa,” kata Wayan Doe kepada sopirnya. Dan Pak Sopir pun mengangguk tanda mengerti.

“Kami tidak masalah. Turunkan kami di depan lobi saja,” sahut tamu yang lainnya.

“Okay .. Tuan. Biar saya yang membantu tuan-tuan nanti ketika turun di hotel.”

***

Benar saja, begitu memasuki area hotel dan melewati polisi tidur, Pak Sopir memelankan laju kendaraannya sehingga sang pemandu tidak terbangun. Setelah semua tamu sudah turun dibantu anak training, bus kembali ke kantor, sementara sang pemandu masih tertidur.

Nampaknya ‘pesan’ tamu juga diteruskan hingga ke area parkir di kantor biro perjalanan wisata tersebut. Kendaraan dijalankan pelan dan diparkir rapi. Pak sopir juga membuka dan menutup pintu dengan hati-hati, nyaris tak bersuara, ketika turun.

“Pak…Pak, kita sudah tiba di kantor,” kata anak training membangunkan sang pemandu senior.

“Emm…kita sudah sampai di hotel ya, Dik? Kok sepi, di mana tamu-tamu kita?” kata pemandu senior sambil melihat ke kursi-kursi belakang bus dan membuka kaca mata hitamnya.

“Tenaaang…..tenaang Pak, sekarang kita sudah tiba di kantor.”

“Lalu bagaimana dengan tamu-tamu kita, ada yang komplin gak?” sambungnya lagi sembari memperlihatkan keheranannya.

“Tidak Pak. Semuanya sudah beres. Mereka maklum Bapak kelelahan. Justru mereka menyarankan saya agar tidak membangunkan Bapak tadi ketika tiba di hotel.”

“Oooh! Syukurlah kalau begitu. Terima kasih banyak Dik, kau sudah menanganinya dengan baik. “

“Sama-sama Pak.”

“O ya, Pak Sopir kita di mana?”

“Dia ke kantin Pak, katanya mau minum kopi.”

“Baik. O ya, Dik, jangan lupa besok sore kita ada acara melihat sunset di Uluwatu dan sekalian menonton Tari Kecak di sana.”

“Boleh saya ikut lagi, Pak?”

“Tentu saja!”

Demikianlah akhir perjalanan mereka hari itu. Paket wisata sehari ke Bali Utara hari itu berjalan lancar. Para tamu merasa senang menikmati wisata ke obyek Pura Ulundanu Beratan, Bukit Wanagiri, Air Terjun Gitgit dan Air Panas Banjar.

Sementara itu, si anak training juga merasa senang karena pemandu senior dengan sabar mengajarinya dalam menangani tamu. Pada bulan berikutnya ia akan ikut mendaftar ujian untuk mencari lisensi pramuwisata.

Related posts