Kisah Tupai Jalan-Jalan ke ‘Negeri Antah Berantah’

Dua tupai
Ilustrasi dua tupai. (Image: Pixabay)
  • TUPAI mungil, Si Roto, diajak jalan-jalan ke negeri “Antah Berantah” yang indah oleh sang ayah
  • Banyak pertanyaan diajukan oleh Si Roto, namun sang ayah menangguhkannya dan hanya boleh diajukan di rumah

Seekor tupai mungil, panggil saja namanya Si Roto. Ia adalah seekor tupai yang energetik, ceria dan baik hati. Pagi-pagi sekali sudah bangun dan langsung olah raga berjalan-jalan dengan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.

Sebagai tupai yang pintar ia berusaha agar tidak pernah jatuh, dan berusaha mematahkan peribahasa “sepandai pandai tupai melompat sekali waktu ia jatuh juga.” Makanya, ia selalu rajin berlatih dan berlatih.

*********

“Nanti siang ayah akan mengajak kamu jalan-jalan ke daerah baru di kawasan selatan,” janji bapaknya.

“Di mana itu ayah?” tanya Roto dengan penuh penasaran.

“Tidak jauh dari sini. Lokasinya tepat di pinggir pantai. Kamu pasti jatuh hati nantinya.”

“Aahh… ayah bikin aku penasaran saja.”

“Benaarr…..buktikan nanti. Tapi dengan catatan, kamu tidak boleh bertanya apapun di sana. Apa yang perintahkan, ikut saja. Nanti, di rumah baru bertanya.”

“Siap ….. Yaah…”

***********

Setelah tidur siang barang sejam, si Roto ini dibangunkan oleh ayahnya. Seperti dijanjikan sebelumnya, ia akan diajak ke sebuah dunia baru atau asing yang berada di tepi pantai.

Ia penasaran sekali dan tidak mau jauh-jauh dari ayahnya. Setiap lompatan ia laukan hati-hati. Nah, singkat cerita mereka segera meluncur dan tiba sampai di TKP.

 *********

“Yaahh…. Pohon kelapanya bersih sekali, tidak ada bunga atau pun buahnya sama sekali. Begitu juga pelepah keringnya. Apa enaknya main di sini Ayah?”

“Ssst… nanti pertanyaannya di rumah ya…”

“Oo… maaf… Yah. Ayo lanjutkan.”

“Nah.. di situ ada makanan yang disiapkan untuk kita sebagai ‘kompensasi’ tidak adanya kelapa di sini. Ayo ke sana, kita makan.”

“Siapppp…Yah!!”

**********

Nah, demikianlah percakapan anak dan ayah tupai yang sudah fasih dengan kawasan wisata pantai tersebut. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan dan makanan baru. Dari makan kelapa menjadi makan roti. Kalau buah-buahan sih tidak masalah, tetap disediakan

Setelah puas berjalan-jalan dan kenyang makan, Si Roto diajak pulang oleh ayahnya.

***********

“Mengapa semua pohon kelapa di sana dibersihkan ya… Yah?”

“Itu semua dibersihkan agar tidak berbahaya bagi para tamu termasuk juga karyawan hotel. Siapa tahu nanti ada buah atau pelepah yang jatuh. Dan yang penting, bila ada sesuatu yang buruk terjadi pada tamu, bisa saja mereka juga akan mengklaim asuransi kecelakaan dalam asuransi liburan mereka.”

“Lalu kok tamu-tamunya di hotel kok ramah sekali kepada tupai-tupai yang mencari makan?”

“Tentu saja, karena tupai-tupai itu bisa menjadi atraksi wisata dan mereka juga pecinta hewan. Kalau di alam liar, mana mau tupai-tupai itu dekat dengan manusia?”

Related posts