- ULUWATU menjadi sebuah destinasi yang sangat populer di Badung, Bali, dengan kawasan Pura Uluwatunya.
- Selain bertengger di atas tebing batu karang yang eksotis, kawasan wisata Pura Uluwatu juga menawarkan pemandangan sunset Samudera Indonesia yang tak terlupakan.
Pura Uluwatu adalah salah satu pura yang menjadi destinasi wisata favorit di Bali Selatan. Sebagai tempat persembahyangan umat Hindu, pura ini memiliki sejarah penting dan posisi penting dalam istadewata. Kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata favorit karena menawarkan pemandangan matahari tenggelam dari atas tebing dan ujung selatan Pulau Dewata.
Lokasi
Pura yang terletak di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, termasuk dalam salah satu Pura Sad Kahyangan, atau enam pura yang dianggap sebagai pilar spiritual Pulau Dewata. Pura Uluwatu ini bertengger di atas sebuah tebing batu karang kira-kira 90 meter di atas permukaan laut.
Sejarah
Secara etimologis, kata ulu berarti ‘puncak, atas atau kepala’ sedangkan watu berarti ‘batu.’ Jadi Pura Uluwatu dapat diartikan sebagai tempat suci yang dibangun di atas batu karang.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Pura Uluwatu didirikan oleh Empu Kuturan pada abad kesembilan atau pada masa pemerintahan Raja Marakata. Pendapat kedua mengatakan bahwa pura ini didirikan oleh Danghyang Nirartha, seorang pendeta dari Kerajaan Daha (Kediri), Jawa Timur. Beliau datang ke Bali pada tahun 1546 M atau pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong. Dikatakan beliau melakukan perjalanan suci di Pulau Bali dan mendirikan sejumlah pura. Salah satunya adalah Pura Uluwatu dan beliau dikatakan mencapai ‘moksa’ di pura ini.
Fungsi
Dalam pengider-ider Pulau Bali, Pura Uluwatu Bali yang terletak di arah baratdaya difungsikan sebaga tempat pemujaan Dewa Siwa Rudra. Piodalan atau hari ulang tahun pura jatuh pada hari Anggara (Selasa) Kliwon Medangsia (210 hari sekali).
Fasilitas
Untuk mendukung kenyamanan umat yang bersembahyang di Pura Uluwatu dan wisatawan yang berkunjung, kawasan pura ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung seperti area parkir yang memadai dan luas.
Sesuai dengan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19, di sini juga sudah disediakan tempat mencuci tangan serta penanda antrian di depan loket karcis agar pengunjung bisa mengatur jarak.
Karena pura ini berbatasan atau dikelilingi hutan kekeran, di sini juga ada banyak kera yang berkeliaran. Namun tidak usah khawatir, sejumlah petugas sudah disiagakan dibeberapa titik untuk menjaga keamanan pengunjung dari gangguan monyet. Namun perlu diperhatikan agar pengunjung tetap waspada dan tidak membawa makanan di tangan, kaca mata atau barang bawaan yang mudah dicuri oleh para monyet.
Ada juga wantilan atau semacam aula sebagai tempat untuk beristirahat bagi umat setelah melakukan persembahyangan atau pengunjung setelah berkeliling menyaksikan panorama kawasan Pura Uluwatu.
Bagi pengunjung atau pecinta media sosial yang ingin mencari tempat berswafoto atau mencari titik menyaksikan pemandangan matahari tenggelam bisa dilakukan di pinggir tembok yang menghadap ke lautan lepas. Demi keamanan dan keselamatan, usahakan selalu mengikuti arahan petugas atau rambu-rambu yang ada di lokasi.