Cobek dan Ulekan, Dari Zaman Kuno Hingga Kini

  • Whatsapp
Cobek dan ulekan batu kali.
Cobek dan ulekan batu kali.
banner 468x60
  • ZAMAN batu dicirikan oleh adanya berbagai perkakas yang dibuat dari batu. Namun ketika sudah memasuki zaman logam, cobek dan ulekan batu masih digunakan
  • Bahkan kini katanya yang sudah berada di zaman moderen, pasangan benda berbahan batu ini masih digunakan

Pada zaman prasejarah ada dikenal dengan zaman batu ketika nenek moyang (manusia) menciptakan berbagai peralatan dari batu, atau belum memiliki teknologi yang lebih baik atau zaman sebelum mengenal logam.

Kendati saat ini kita sudah melewati zaman logam bahkan katanya memasuki era industri, kita juga masih menggunakan alat dari batu seperti cobek dan ulekan tersebut. Ini tidak berarti kita ‘berselera’ kuno dan ketinggalan zaman. Namun, satu hal yang perlu dicatat, itu artinya kita masih ingin mempertahankan citarasa yang dimiliki nenek moyang kita pada zaman dulu sekalipun alat tersebut bisa digantikan dengan peralatan moderen seperti blender atau sejenisnya.

O ya, pasangan cobek dan ulekan pada umumnya dibuat dari bahan-bahan yang keras seperti batu alam, batu kali, batu andesit (batu lava) dan kayu keras. Tetapi ada juga cobek tanah liat. Karenanya kita bisa mengulek bumbu dengan mantap dan tekanan keras sehingga bumbu menjadi halus. Sementara, peralatannya tidak mudah rapuh. Kalau dibuat secara manual, mungkin permukaannya batu tersebut akan sedikit kasar. Namun, seiring berjalannya waktu dan sering dipakai, ia juga akan halus. Tidak demikian halnya dengan yang dikerjakan dengan mesin,  hasil permukaan sudah lebih halus.

Hampir setiap rumah tangga saat ini masih memiliki atau menggunakan cobek dan ulekan di samping blender. Dengan kata lain, barang berbahan dasar batu tersebut masih dianggap memiliki tempat khusus di hati masyarakat dan sepertinya juga harus ada.

Kini, pasangan alat cobek dan ulekan ini masih aktif digunakan oleh masyarakat di rumah maupun di warung kuliner untuk menghaluskan bumbu dan sambal. Demikian pula, tipat cantok (sejenis gado-gado) di Bali rasanya kurang afdol bila bumbunya tidak dihaluskan di atas cobek batu asli, kendatipun bumbu kacang tanahnya ada yang sudah disiapkan dalam keadaan setengah halus.

Mari kita lestarikan cobek batu dan ulekannya agar generasi berikutnya juga mewarisi citarasa yang sama dengan nenek moyang mereka terdahulu. Selain mewariskan resep kuliner tradisional, peralatannya juga disertakan.

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60