- PRESIDEN RI Joko Widodo menyempatkan diri mampir di RTH Taman Bung Karno di Singaraja dalam rangkaian kunjungan resminya di Bali
- Beberapa agenda kali ini adalah kunjungan ke Pasar Baturiti, peresmian Jalan Pintas Singaraja-Mengwitani dan Bendungan Tamblang
Setelah meresmikan Jalan Pintas (Shortcut) Batas Kota Singaraja-Mengwitani, Kabupaten Buleleng, Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Danu Kerthi, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (Feb 2).
Dalam perjalanan tersebut, Presiden meminta kepada Asisten Ajudan Presiden Kapten Inf. Mat Sony Misturi agar rombongan berhenti di Ruang Terbuka Hijau Taman Bung Karno.
Di sini, Presiden melihat prasasti tentang riwayat hidup Bung Karno dan juga tulisan Bung Karno yang dibuat pada tanggal 6 Juni 1957. Selain itu, Presiden juga melihat patung Bung Karno.
Sebelum meninggalkan kawasan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana berfoto bersama warga dan membagikan buku-buku dan kaus.
Apa itu Taman Bung Karno?
Taman yang berlokasi di pinggiran kota Singaraja, tepatnya di Kecamatan Sukasada, atau jalur Singaraja-Denpasar, memiliki iklim yang memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai tanaman. Karenanya, taman ini pun mengoleksi sekitar 25 tanaman tropis yang meliputi bunga dan buah-buahan.
Pada awalnya, kelahiran taman ini berkaitan dengan Taman Gumi Banten, namun kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mewujudkan Sukarno Heritage yang mengedepankan Bung Karno sebagai tokoh bangsa yang ibunya berasal dari Paket Agung.
Secara konseptual, taman ini difungsikan sebagai tempat rekreasi sekaligus taman sejarah dan ekologi berbasis tanaman untuk kebutuhan ’banten’ (sesajen) yang menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Bali. Daya tarik taman dengan mengusung nama tokoh bangsa Bung Karno ini dilengkapi dengan dinding berelief dan diorama mengenai Soekarno yang beribukan wanita kelahiran Singaraja (Paket Agung).
Untuk mendukung tema ekologi berbasis budaya tersebut, ada sekitar 10 fasilitas utama yang dibutuhkan seperti areal media tumbuhnya ’tanaman banten’ yang dilengkapi dengan keterangan mengenai fungsi dari masing-masing tanaman banten tersebut. Panggung pertunjukkan juga ada sebagai prasarana untuk menggelar perhelatan seni-budaya.
Sebagai taman kota, Taman Bung Karno yang mengusung tema sejarah dan ekologi berbasis budaya ini lebih lanjut dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti:
- Fasilitas rekreasi berupa air mancur menari dan berbagai jenis tanaman yang rindang dan berfungsi ekologis;
- Fasilitas olahraga berupa Jogging Track;
- Fasilitas sosialisasi seperti adanya bangku taman, wantilan, panggung pertunjukkan;
- Fasilitas pendukung lainnya yang meliputi areal parkir, kios/artshop, lampu taman, drainase, air, listrik/penerangan, penampungan sampah, dan toilet.
Perpaduan lansekap taman yang asri dengan pepohonan yang rindang dan karya seni patung Bung Karno setinggi 14 meter dan patung Singa Ambara Raja (singa bersayap) sebagai lambang Kabupaten Buleleng membuat Ruang Terbuka Hijau Taman Bung Karno menjadi indah. Selain itu, masih ada delapan patung Singa Ambara Raja yang berukuran lebih kecil di bagian depan yang sama-sama berwarna keemasan yang mampu memberi kesan megah dan berwibawa.
Nah, bila kebetulan sedang berwisata ke kawasan Singaraja dan sekitarnya, jangan lupa mampir di RTH Taman Bung Karno ya. Sambil rehat sejenak setelah menempuh parjalanan panjang, Anda pun bisa menjelajahi keindahan taman ini satu per satu.
Sumber:
- Siaran Pers BPMI Setpres
- Balitbang Kabupaten Buleleng