Gedung Kesenian Ketut Mario dan Sejarah Sang Maestro

  • Whatsapp
Gedung Mario Tabanan
Gedung Mario, Tabanan
banner 468x60
  • GEDUNG Mario adalah pusat kesenian Kota Tabanan yang mengabadikan nama seorang seniman terkenal bernama I Ketut Mario (1897-1968)
  • Dua karya fenomenalnya, Kebyar Duduk dan Oleg Tamulilingan, tetap lestari dan favorit hingga kini

Sebagai pusat pementasan kesenian dan acara-acara budaya, Tabanan memiliki Gedung Kesenian I Ketut Maria atau lebih dikenal dengan nama Gedung Mario.  Gedung Mario Tabanan sebagai pusat kesenian yang berlokasi di Jalan Gunung Agung ini berperan penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya di Tabanan.

Sejarah

I Ketut Mario adalah sosok penari dan seorang pencipta tarian Bali. Ia lahir di Banjar Belaluan Denpasar pada tahun 1897 dan dibesarkan di Tabanan. Mario muda mulai belajar menari sejak tahun 1906, kira-kira seusia anak mulai masuk sekolah dasar.

Mungkin karena alasan ekonomi, kedua orang tuanya pindah ke Tabanan. Ia kemudian menjadi abdi di Puri Kaleran Tabanan dan di sana diberi tempat tinggal. Raja Anak Agung Made Kaleran melihat bakat Mario kecil di bidang menari. Ia diberi kesempatan belajar menari di bawah asuhan guru tari Pan Candri dan Salit dari Mengwi Gede.

Kemudian ia bergabung dengan sekaa gong atau sanggar Pangkung bersama beberapa penari seperti I Gusti Rai Geredeg, I Nengah Gawang dan Wayan Cekeg untuk belajar menari dan menabuh.

Berkat ketekunannya, Mario sudah mewariskan beberapa tarian kepada dunia kesenian Bali seperti Tari Terompong, Tari Oleg Tamulilingan, Tari Sabungan Ayam, Tari Kebyar Duduk, Tari Kekelik dan Tari Ngejuk Capung.

Perlahan-lahan nama Ketut Mario menjadi tenar di dunia tari. Hal ini membawanya melanglang buana pada tahun 1958 ke Paris, Amsterdam, London, Kanada dan beberapa kota besar di Amerika Serikat.

Selain sebagai penari dan guru tari, ia juga mendapat kesempatan bekerja di kantor Pemerintah Belanda, yaitu Kantor Landschap Tabanan (1938). Lalu pindah ke Kantor Pengadilan. Setelah menikah dengan Ni Made Jereg (Men Rikan), ia tidak dikarunia keturunan. Karena itu ia mengangkat anak bernama Putu Kerta.

Popularitas

Dua tariannya yang termasyur karena sering dipentaskan di hotel-hotel adalah Tari Oleg Tamulilingan (sepasang kumbang). Tarian ini menggambarkan romantisme sepasang pemudi dan pemuda yang tampil dengan gerakan gemah gemulai, meliuk-liuk dan dinamis.

Satu lagi adalah Kebyar Duduk. Hal ini terjadi seiring dengan terjadinya perubahan besar-besaran pada kaidah penciptaan dan keindahan gamelan dan tari Bali yang dia lakukan. Kedua tarian ini dikatakan menjadi tonggak lahirnya seni pertunjukan Bali yang bernama Seni Kebyar.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60