PURA Luhur Batukaru di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, adalah destinasi wisata di Tabanan yang menawarkan keindahan alam nan segar dan kesejukan. Berlokasi di lereng Gunung Batukaru, pura ini dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat dan asri.
Menurut beberapa sumber, tempat suci atau pelinggih utama Pura Batukaru berbentuk candi bergaya Jawa, bukan pelinggihl Meru atau pelinggih beratap jerami atau ijuk seperti yang banyak ditemukan di Bali. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh gaya arsitektur Jawa Timur dan India. Bangunan candi ini didedikasikan sebagai tempat pemujaan kepada Dewa Mahadewa. Candi ini diapit oleh Pura Perwara. Di sudut timur laut dan barat laut terdapat pula tempat suci. Sedangkan deretan pelinggih berupa Meru berada di sisi kanan.
Dari segi geografis, lokasi pura di Tabanan ini berada pada ketinggian sekitar 833 mdpl, sehingga kawasan di sekitar pura yang berudara sejuk ini sangat cocok untuk bersantai, menikmati pemandangan alam, dan mencari ketenangan jiwa.
Sejarah Singkat
Menurut Lontar Kusuma Dewa. pendirian Pura Batukaru sezaman dengan pendirian Pura Besakih beserta lima pura sad kahnyangan lainnya, yaitu pada abad ke-11 Masehi. Pembangunan tersebut digagas oleh Mpu Kuturan.
Kemudian, menurut keterangan Babad Buleleng pada tahun 1605 Masehi, Pura Luhur Batukaru dirusak oleh Raja Buleleng yang bernama Ki Gusti Ngurah Panji Sakti. Hal itu terjadi lantaran Sang Raja ingin memperluas wilayah kerajaannya ke daerah Tabanan.
Ketika melakukan aksi perusakan tersebut, Ki Panji Sakti dan prajuritnya tiba-tiba diserang dan disengat oleh kawanan tawon yang ganas yang jumlahnya mungkin ribuan. Mendapat serangan seperti itu, Ki Panji Sakti beserta prajuritnya melarikan diri dan membatalkan penyerangan terhadap kerajaan Tabanan.
Pada tahun 1959, Pura Luhur Batukaru diperbaiki dan bentuknya menjadi seperti yang kita bisa lihat sekarang ini. Lalu pada tahun 1977 barulah ada perhatian dan bantuan secara bertahap dari pemerintah daerah dan memperbaiki kondisi Pura Batukaru.
Ya, objek wisata sejarah di Tabanan ini termasuk salah satu pura sad kahyangan yang memiliki beberapa ritual dan upacara yang dilakukan oleh para pengempon dan penduduk setempat. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Upacara Odalan: Pura Batukaru memiliki perayaan Odalan—peringatan kelahiran atau berdirinya pura, yang diadakan setiap 210 hari sekali (berdasarkan kalender Bali) yang jatuh setiap Kamis Umanis Dungulan (sehari setelah perayaan Galungan). Upacara ini merupakan perayaan untuk menghormati dewa yang distanakan di pura ini. Selama Odalan, para pemangku (pendeta) dan warga setempat berkumpul untuk melakukan serangkaian ritual, persembahyangan dan pementasan tarian sakral yang diiringi dengan musik gamelan.
- Persembahyangan: Pengunjung dapat memberikan persembahan berupa bunga, dupa, dan sesajen lainnya serta melakukan persembahyangan di pura ini. Persembahan ini merupakan bentuk penghormatan kepada dewata yang distanakan dan dipuja di pura ini.
Pengunjung atau wisatwan dihimbau untuk menghormati adat dan tata cara setempat saat mengunjungi Pura Luhur Batukaru. Sudah ada rambu-rambu untuk batas pengunjung di kawasan dalam pura. Semoga informasi ini membantu.
O ya, di sekitar atau tidak jauh dari Pura Batukaru, Anda dapat menemukan beberapa tempat atau objek wisata menarik yang patut dikunjungi seperti berikut:
- Bali Butterfly Park: Taman kupu-kupu yang indah ini disertai konservasi berupa penetasan kupu-kupu dari awal menjadi kepompong yang cocok menjadi objek wisata edukasi. Taman ini terletak di Br. Sandan Lebah, Jl. Batukaru No.76, Buruan.
- Jatiluwih Rice Terraces: Sawah bertingkat yang luas dan menakjubkan dengan padi varietas lokalnya, terkenal dengan pemandangan hijau yang mempesona dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.
- Yeh Panes (Air Panas) di Penatahan: terletak di pinggir Tukad atau Sungai Yeh Ho, permandian air panas ini ramai dikunjungi khususnya pada akhir pekan. Selain ini, ada juga beberapa spot yang menawarkan atraksi air panas alami serupa di kawasan Penebel.
- Mendaki Gunung Batukaru: Bagi para pecinta alam, mendaki gunung ini bisa menjadi aktivitas yang memberikan pengalaman menantang dan tak terlupakan dengan jalur pendakian yang membutuhkan nyali besar namun memukau.
Selalu pastikan untuk menghormati alam dan budaya setempat saat mengunjungi objek-objek wisata ini. Selamat berwisata!