- INDONESIA mendapat kehormatan menjadi tuan rumah perayaan Hari Pariwisata Dunia (HPD) yang dipusatkan di Nusa Dua
- Setelah perayaan, para peserta diajak melakukan field trip ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli
Tahun ini Indonesia diberi kepercayaan sebagai tuan rumah Perayaan World Tourism Day (WTD) atau Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada tanggal 27 September. Acara ini dipusatkan di Nusa Dua, Bali.
Acara perayaan tersebut dilanjutkan dengan program field trip bagi seluruh peserta mulai dari perwakilan negara United Nation World Tourism Organization (UNWTO), Menteri Pariwisata G20, sejumlah organisasi internasional, serta stakeholder pariwisata nasional dan internasional ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali.
Desa Wisata Penglipuran adalah salah satu desa wisata unggulan di Bali bahkan tanah air dan sudah tergolong desa wisata mandiri. Berkat keindahan alam, budaya, dan kehidupan masyarakatnya yang hangat, desa wisata ini meraih banyak penghargaan. Salah satunya adalah desa wisata terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Para peserta program termasuk Sekjen UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengungkapkan kekagumannya melihat keberadaan Desa Wisata Penglipuran.
“Sekjen UNWTO Mr. Zurab sangat terkesima dengan keindahan Desa Wisata Penglipuran dan sempat menanyakan kenapa tidak diikutkan ke ajang Best Tourism Village UNWTO. Dengan dorongan dari Sekjen, kami akan tindak lanjut di event depan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Desa Wisata Penglipuran, Rabu (Sep 28).
Menparekraf Sandiaga mengapresiasi kehadiran Sekjen UNWTO dan para tamu lainnya termasuk Menteri Pariwisata negara G20 untuk melihat langsung keindahan desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli ini. Kehadiran mereka akan memberi semangat kepada masyarakat agar terus bangkit menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Apalagi seluruh anggota delegasi dalam pelaksanaan Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang berlangsung beberapa waktu lalu sudah mencapai konsensus pada “G20 Bali Guidelines” yang merupakan kesepakatan yang akan menjadi panduan bagi negara anggota G20 hingga organisasi internasional dalam mendorong pemulihan pariwisata global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di antaranya ada penguatan komunitas dan UMKM sebagai agen transformasi pariwisata.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada UNWTO karena sudah memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia untuk pertama kalinya.
Sebaliknya, Sekjen UNWTO, Zurab Pololikashvili, menyampaikan apresiasi atas kesuksesan sekaligus keramahtamahan masyarakat Indonesia dalam menyambut seluruh delegasi dalam perayaan World Tourism Day. Ia mengaku sangat terkesima dengan keindahan yang ada di Desa Wisata Penglipuran, mulai dari seni budaya, serta kehidupan masyarakat.
“Sekarang saya merasakan Indonesia yang sebenarnya. Saya ingin memberikan selamat kepada seluruh masyarakat yang tinggal di tempat yang indah ini,” kata Zurab.
Sejarah Singkat HPD
Sejak tahun 1980, Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) merayakan Hari Pariwisata Dunia (HPD) sebagai peringatan internasional pada tanggal 27 September. Tanggal ini dipilih karena pada tanggal itu tahun 1970, Statuta UNWTO diadopsi. Penerapan Statuta tersebut dianggap tonggak sejarah dalam pariwisata global. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peran pariwisata dalam komunitas internasional dan menunjukkan bagaimana hal itu mempengaruhi nilai-nilai sosial, budaya, politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Pada Sidang ke-12 di Istanbul, Turki, pada Oktober 1997, Majelis Umum UNWTO memutuskan untuk menunjuk negara tuan rumah setiap tahun untuk bertindak sebagai mitra Organisasi dalam perayaan Hari Pariwisata Dunia.
Referensi: Wonderfulimage.id