6 Destinasi Wisata Religi Melukat di Bali

  • Whatsapp
Pancuran Tirta Empul
Ritual Melukat di Pura Tirta Empul, Tampaksiring. (Foto: Kemenparekraf)
banner 468x60

Wisata religi atau wisata spiritual kini menambah varian wisata yang diambil oleh wisatawan saat berlibur di Pulau Dewata. Wisata religi adalah jenis wisata yang memiliki dua subtipe utama. Pertama, berziarah atau bersembahyang ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, misalnya dari segi sejarah. Dan kedua, melihat monumen dan artefak keagamaan.

Nah, selain kedua aktivitas di atas, umat Hindu memiliki satu tambahan lagi yaitu mengadakan ritual pembersihan atau melukat yang dipadukan dengan sembahyang. Melukat ini biasanya dilakukan untuk pembersihan pikiran dan jiwa. Ada beberapa tujuan prosesi melukat ini seperti terkait dengan pengobatan tradisional Bali, kekalutan pikiran setelah mendapat musibah, ruwatan hari kelahiran dan lain-lain. Ritual secara khusus seperti ini biasanya dilakukan di sumber air seperti mata air, sungai, pantai atau danau pada hari baik tertentu yang dipilih.

Read More

Berikut ini adalah beberapa destinasi wisata religi melukat atau pembersihan diri secara ritual yang populer dan tersebar di beberapa daerah di Bali.

Pura Dalem Pingit di Sebatu (Gianyar)

Air terjun yang berlokasi di Desa Sebatu, Gianyar, ini menarik banyak pengunjung, terutama mereka yang menyukai rekreasi wisata alam serta wisata spiritual atau wisata religi. Objek wisata religi ini juga dikenal dengan nama pesiraman Pura Dalem Pingit.

Sebagai objek wisata religi, air terjun ini dimanfaatkan sebagai elemen utama dari melukat atau meruwat. Secara ringkas, prosesi ritual melukat di sini adalah mohon pembersihan diri, sembahyang di tempat melukat, melukat dengan guyuran air terjun dan diakhiri dengan persembahyangan sebagai ucapan terima kasih. Keramaian pengunjung di objek wisata religi ini terjadi pada saat hari raya umat Hindu serta pada liburan akhir pekan.

Pura Tirta Empul Tampaksiring (Gianyar)

Pura Tirta Empul ini terletak di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Kawasan pura ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni Jaba Pura (area terluar), Jaba Tengah (area tengah) dan Jeroan (area terdalam). Nah, deretan pancuran tempat melukat atau meruwat terdapat di Jaba Tengah. Di sini ada taman suci berupa kolam dimana terdapat tirta empul, Bale Pegat, Bale Agung dan Bale Gong.

Semua pancuran yang ada di sini dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan fungsinya. Pancuran pertama berfungsi sebagai pembersihan, dua pancuran berikutnya sebagai pelebur kutukan dan sumpah serta enam lainnya berfungsi sebagai penyembuh penyakit berat dan tirta upacara.

Nama-nama pancuran di tempat ini antara lain Pancuran Tirtha Pembersihan, 2 Pancuran Tirta Pelebur Kutukan dan Sumpah serta 6 pancuran Tirtha Penyakit Berat dan Tirtha Upacara.

Pura Tirta Pancoran Sudamala (Bangli)

Pura ini terletak terletak di Desa Sedit, Bebalang, Bangli. Karena berlokasi di dataran tinggi, kawasan ini cenderung berudara sejuk dan lingkungan sekitar yang hijau.

Pancoran tempat melukat terletak di bagian luar Pura Tirta Sudamala, Di sini ada 9 buah pancoran dengan ketinggian sekitar 3.5 meter di sebelah selatan yang dikenal dengan pancoran Dewata Nawa Sanga.

Lalu ada lagi 6 buah pancoran di tempat berbeda. Nah, tiga pancuran yang bersumber dari mata air alami ini dikenal dengan nama Toya Langse, Toya Bulan dan Toya Penyeseh. Tiga pancuran lainnya yang cukup rendah diyakini sebagai penglukatan Widyadara, Widyadari dan Tirta Sudamala.

Beji Waringin Pitu di Desa Kapal, Mengwi (Badung)

Beji Waringin Pitu berlokasi di Desa Kapal, Mengwi, Badung. Tepatnya ada di Jalan Sandat, Banjar Celuk, desa Kapal, Mengwi atau di sebelah kanan bale subak dukuh.

Melukat di Beji Waringin Pitu menggunakan air yang berasal dar 3 sumber mata air. Nah, di sini ada 7 buah pancuran yang disakralkan dan di sini bertumbuh sebuah pohon beringin besar dan rindang.

Warga lokal memanfaatkan area sumber air atau beji ini sebagai tempat permandian dan melukat, atau penyucian diri. Di area ini terdapat pelinggih pemujaan Dewa Wisnu dan Dewi Gangga. Masyarakat meyakini bahwa melukat di sini bisa membantu untuk mendapatkan kesembuhan dari suatu penyakit.

Pura Campuhan Windhu Segara Sanur (Denpasar)

Pura Campuhan Windhu Segara terletak di Pantai Padang Galak (bekas Taman Bali Festival), Desa Kesiman, Denpasar Timur.

Pura ini termasuk cukup populer di Bali, khususnya Denpasar, sebagai tempat prosesi melukat. Banyak peserta melukat datang pada akhir pekan, serta hari-hari suci Hindu seperti Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem dan Banyupinaruh (sehari setelah Hari Saraswati).

Pura Tamba Waras, Penebel (Tabanan)

Pura Luhur Tamba Waras terletak di Desa Sangketan, Penebel,  Tabanan. Dari kota Denpasar, jaraknya sekitar 42 km dan dari kota Tabanan sekitar 20 km. Destinasi ini juga satu arah dengan rute menuju Pura Luhur Batukaru.Pura luhur ini termasuk cagar budaya. Sebagai destinasi wisata religi, pura ini banyak dikunjungi oleh umat Hindu untuk memohon keselamatan dan juga untuk kesembuhan dari suatu penyakit.

Pura Luhur Tamba Waras memiliki tempat melukat yang dikenal dengan Pancoran Sapta Gangga. Seperti namanya, di sini ada tujuh pancuran yang letaknya berjejer yang masing-masing namanya adalah Pancuran Sanjiwani, Kamandalu, Kundalini, Pawitra, Maha Pawitra, Pasupati dan Pangurip.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60