SINGARAJA adalah sebuah kota wisata yang menawarkan pesona alam dan budaya nan indah di kawasan Bali Utara. Dikenal sebagai bekas pusat Kerajaan Buleleng dan pusat pemerintahan Provinsi Sunda Kecil atau Provinsi Bali sebelum tahun 1958, kini menjadi pusat kegiatan pendidikan, budaya dan wisata. Singaraja menyuguhkan pengalaman yang memikat bagi para pengunjung objek wisata sejarah dan mereka yang mencari petualangan baru.
****
Sejarah singkat
Kota Singaraja didirikan oleh Ki Gusti Ngurah Panji Sakti pada tanggal 30 Maret 1604 sebagai pusat Kerajaan Buleleng. Beliau adalah seorang raja yang murah hati bagi rakyatnya dan perkasa di hadapan musuh-musuhnya di medan perang. Nah, keperwiraan beliau ini menjadi teladan bagi rakyatnya dan kemudian menginspirasi nama ibu kota menjadi Singaraja, yang melambangkan seorang raja yang sakti, berwibawa dan tangguh bagaikan seekor singa. Lalu logo atau lambang Kota Singaraja adalah seekor singa bersayap dengan slogan Singa Ambara Raja.
Singaraja memiliki akar sejarah yang dalam sebagai bekas ibu kota Kerajaan Buleleng pada masa lalu sebelum dipindahkan ke Denpasar (1958). Sebagai pusat perdagangan utama di pulau Bali, Singaraja menjadi pintu gerbang bagi masuknya pengaruh budaya, agama, dan perdagangan dari luar negeri, terutama pada masa pemerintahan Belanda.
Pada abad ke-19, Belanda mendirikan pos perdagangan di Singaraja, yang kemudian berkembang menjadi pusat administratif dan ekonomi di Bali utara. Jejak kolonial Belanda masih dapat ditemukan dalam arsitektur bangunan tua dan jalan-jalan yang mengelilingi kota. Di bekas Pelabuhan Buleleng masih berdiri kokoh sebuah gedung administrasi, jembatan beton putih di sebelah timurnya yang menghiasi jalanan kota.
Objek Wisata di Singaraja dan sekitarnya
- Pantai Lovina: Terletak di sebelah barat Singaraja, Pantai Lovina terkenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan dan penangkapan matahari terbitnya yang memukau. Selain itu, Lovina juga menjadi rumah bagi lumba-lumba yang berenang bebas di perairan lautnya yang menjadi andalan wisata bahari di pagi hari serta menawarkan pengalaman menyelam yang tak terlupakan.
- Pura Beji Sangsit: Salah satu pura yang paling dihormati di Buleleng, Pura Beji merupakan tempat ibadah penting bagi umat Hindu Bali. Dikenal karena arsitektur tradisionalnya yang indah dan relief ukiran tangan yang menakjubkan, pura ini menjadi tempat ziarah dan upacara keagamaan yang penting bagi penduduk setempat.
- Museum Gedong Kertya: Merupakan museum sejarah dan budaya yang menampilkan koleksi seni, dan kumpulan lontar (naskah yang ditulis pada lembaran daun lontar) yang menceritakan kisah perkembangan Buleleng dari masa ke masa, filsafat, ritual, pengobatan dan lain-lain.
- Monumen Yuda Mandala Tama: Monumen ini menjadi landmark penting di pusat kota Singaraja, tepatnya di pinggir pantai. Dibangun sebagai penghormatan terhadap pahlawan nasional Indonesia, monumen ini menjadi pusat kegiatan masyarakat lokal dan sering digunakan sebagai lokasi untuk acara budaya dan festival.
- Ruang Terbuka Hijau Taman Bung Karno: Taman Bung Karno yang berlokasi di Desa Sukasada ini bukan hanya tempat biasa, tapi juga cerminan keanggunan dan keagungan Bung Karno, seorang pemimpin legendaris yang menginspirasi generasi. Setiap sudutnya memberi penghormatan pada warisan beliau, dengan monumen-monumen yang memancarkan kebesaran jiwa dan semangat persatuan. Di sini ada Patung Bung Karno beserta relief aktivitas pada masa perjuangan, deretan patung Singa Ambara Raja, panggung hiburan, jogging track, kios atau artshop, area parkir luas dan fasilitas penunjang lainnya.
Jadi, Singaraja tidak hanya merupakan pusat sejarah yang kaya, tetapi juga menawarkan berbagai objek wisata menarik yang memperkaya pengalaman para wisatawan. Dengan warisan budaya yang kuat dan pesona alam yang menakjubkan, kota Singaraja akan terus menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi keindahan dan sejarah Pulau Bali.