Keelokan Danau Maninjau di Sumatera Barat

Danau Maninjau
Keelokan Pemandangan Danau Maninjau di Sumatera Barat. (Image: WonderfulImage/Kemenparekraf)
banner 468x60

Salah satu objek wisata alam di Sumatera Barat adalah Danau Maninjau. Pengunjung akan dimanjakan oleh keelokan pemandangannya serta berbagai fasiltias pendukung dan spot selfie yang tentu tidak boleh dilewatkan.

Secara etimologis, maninjau berarti “pemandangan” atau “peninjauan” dalam Bahasa Minangkabau. Danau kaldera ini terletak di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Berjarak ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibu kota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi dan 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibu kota Kabupaten Agam.

Profil

Danau Maninjau termasuk danau vulkanik dan bertengger pada keitnggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Dilihat dari fisiknya, danau ini berbentuk sebuah kaldera letusan besar gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220–250 km kubik material piroklastik. Letusan tersebut diperkirakan terjadi 52.000 tahun yang lalu.

Nah, kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatra yang bernama Gunung Sitinjau, dimana fenomena ini dapat diamati dari bentuk bukit di sekeliling danau yang menyerupai dinding.

Danau Maninjau yang elok ini membentang dengan luasan 99,5 kilometer persegi, dengan panjang sekitar 16 kilometer dan lebar 7 kilometer. Kedalaman rata-ratanya mencapai 105 meter, dengan kedalaman maksimum 165 meter.

Legenda

Menurut legenda masyarakat Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan. Mereka adalah 10 bersaudara, yang terdiri dari 9 laki-laki dan 1 perempuan yang tinggal di sebuah kampung di kaki Gunung Tinjau.

Saudara tertua dari Bujang Sembilan adalah Kukuban dan yang perempuan bernama Siti Rasani. Mereka mempunyai seorang paman yang menjadi kepala kampung tersebut, Datuk Limbatang.

Suatu ketika Siti Rasani jatuh hati pada Giran, putra Datuk. Hubungan mereka tak mendapat restu dari pihak gadis, terutama si Kukuban karena ia menaruh dendam setelah pertandingan silat, kakinya patah karena Giran menangkis serangan.

Mereka merasa gundah lalu berunding di pinggir kali namun tak ada solusi agar bisa menikah. Saat beranjak, sarung yang Siti kenakan tergores duri dan melukai pahanya. Melihat hal itu, Giran langsung mencari tanaman obat untuk lukanya. Tak diduga, Bujang Sembilan datang bersama warga dalam amarah besar dan menuduh mereka berbuat asusila.

Mereka disidang secara adat tapi pembelaan mereka tak didengar. Akhirnya, hukuman dijatuhkan dengan dalih agar kampung mereka terhindar dari malapetaka. Mereka dibawa ke kawah Gunung Tinjau dan harus dibuang ke dalamnya. Giran berdoa dan memohon keadilan kepada Tuhan, bila mereka tak melakukan kesalahan agar Gunung Tinjau meletus dan Bujang Sembilan mendapat kutukan. Jedaar! Setelah keduanya dibuang ke dalam kawah, gunung itu meletus dan mengeluarkan lahar.

Pariwisata

Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatra Barat sendiri, Maninjau adalah danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luasan 129,69 km² yang terletak di dua Kabupaten yaitu Tanah Datar dan Solok.

Pemandangan di kawasan Danau Maninjau amat indah karena dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Daya tarik keindahannya membuat pengunjung enggan beranjak. Suasana ini tentu cocok untuk bersantai atau berrekreasi bersama keluarga.

Ada pula Museum dan Rumah Kelahiran Buya Hamka (1908-1981), salah seorang sastrawan, ulama dan filsuf Indonesia dengan nama lengkap Haji Abdul Karim Amrulah. Sebagai seorang penulis, beliau sudah menulis lebih dari 100 buku. Dua karya monumentalnya adalah Di Bawah Lindungan Ka’abah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.

Museum ini terletak di tepi Danau Maninjau. Dulunya, museum ini adalah rumah tinggal beliau yang direnovasi untuk menyimpan barang-barang peninggalan beliau. Di sini ada foto-foto dokumentasi serta buku-buku koleksi beliau.

Daya tarik lainnya adalah Taman Muko-Muko yang terletak di dekat PLTA. Taman dini dilengkapi dengan fasiltias seperti taman dengan latar belakang Danau Maninjau, area bermain untuk anak-anak serta beberapa spot kuliner.

banner 300x250

Related posts