SEGAR dan hijau adalah dua kesan yang ditangkap ketika mencicipi minuman ini. Ia adalah loloh cemcem atau minuman herbal yang terbuat dari daun cemcem muda. Minuman ini adalah salah satu warisan tradisi herbal masyarakat lokal untuk memuaskan dahaga ketika bekerja di bawah terik matahari di masa lalu.
Kini, ketika berkunjung ke desa tradisional Penglipuran di Bangli, Anda masih dapat menemukan minuman tradisional ini yang ditawarkan oleh penduduk setempat. Ini sudah menjadi minuman khas yang ditawarkan di desa wisata ini. Hampir setiap keluarga di sini menawarkan minuman jenis ini di gerai rumah mereka.
Salah seorang penduduk setempat mengatakan bahwa dia dapat menjual minuman ini setidaknya 20 botol 500 ml setiap hari selama musim liburan dengan kunjungan tamu rendah. Sementara itu, selama musim ramai tamu dia dapat menjual hingga 50 botol setiap harinya. Warga lainnya juga menjual minuman ini ke luar Desa Penglipuran.
Minuman ini dibuat dari daun cemcem, pasta asam, gula aren, parutan kelapa muda dan garam (secukupnya). Seperti air mineral dalam kemasan, minuman ini juga dikemas dalam kemasan moderen dalam botol dengan label. Jadi, menikmati minuman ini sambil menjelajahi desa wisata ini sangat tentu sangat menyegarkan dan baik untuk kesehatan. Pada waktu yang sama, ini akan membantu mereka karena warisan tradisi minuman herbal tersebut akan tetap bertahan. Orang-orang percaya bahwa minuman asam manis segar ini cukup baik untuk mengurangi hipertensi dan memperlancar pencernaan. Namun harus tetap dalam porsi yang wajar. Maksudnya, karena terasa enak jadi minumnya jadi berlebihan.
Menariknya lagi, minuman ini tidak menggunakan pengawet apa pun. Menurut penjualnya, minuman loloh ini bisa bertahan selama 2-3 hari ketika disimpan di lemari pendingin. Atau, juga baik disajikan dengan es batu.