UNWTO mempertemukan para pemimpin sektor pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, yang berlangsung pada 30 November-12 Desember 2023. Perhelatan ini menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam penerapan Deklarasi Glasgow untuk Aksi Iklim terhadap Pariwisata. Menjelang konferensi iklim paling penting di dunia, Deklarasi ini telah secara resmi dimasukkan dalam Portal Aksi Iklim Global UNFCCC.
Rencana Aksi Iklim untuk Pariwisata
Deklarasi Glasgow diluncurkan pada COP25 di Glasgow (2021), dengan para penandatangan berkomitmen untuk mencapai Net-Zero paling lambat pada tahun 2050. Para penandatangan juga berkomitmen untuk menyampaikan rencana Aksi Iklim khusus seputar Lima Jalur Deklarasi (Mengukur, Dekarbonisasi, Regenerasi, Berkolaborasi, dan Mendanai).
Di Dubai:
- UNWTO menguraikan kemajuan kolektif melalui Laporan Implementasi Deklarasi Glasgow yang pertama (2023). Dari 420 penandatangan yang telah menyampaikan laporan, 261 juga telah menyerahkan Rencana Aksi Perubahan Iklim.
- 70% dari penandatangan rencana juga menunjukkan bagaimana mereka mengukur emisi CO2 yang terkait dengan beberapa atau seluruh operasi mereka. Namun, kebutuhan akan konsensus seputar metodologi dan batasan pengukuran semakin penting.
- Sejumlah penandatangan akan hadir di stan pameran “Transforming the way we Travel” (Zona Biru, 10-11 Desember). Diantaranya adalah Canary Islands, Bucuti & Tara Resort, Lamington Group, Ponant Cruises, Cyprus Sustainable Tourism Initiative, Guava Amenities, Winnow.
- Keberagaman pendekatan dekarbonisasi yang dilaporkan dalam Rencana Aksi Iklim menyediakan basis data ekstensif mengenai tindakan yang dapat diterapkan pada berbagai pemangku kepentingan. Analisis terhadap Rencana ini menegaskan nilai tambah dari kerja kolektif dalam mengatasi tantangan perubahan iklim secara efektif.
Sebagai pengakuan atas upaya sektor pariwisata dalam mempercepat aksi iklim, Deklarasi Glasgow tentang Aksi Iklim dalam Pariwisata telah dimasukkan dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) sebagai salah satu inisiatif dalam Platform Aksi Iklim Global.
Direktur Eksekutif UNWTO, Zoritsa Urosevic, menyoroti pentingnya sektor pariwisata untuk mengambil tindakan di semua tingkatan yang mendorong Negara-negara Anggota untuk menandatangani Deklarasi Glasgow guna mempercepat transisi menuju komitmen Perjanjian Paris.
Aksi Iklim Konkrit untuk Sektor ini
Acara sampingan resmi COP28 yang berfokus pada pariwisata menunjukkan kapasitas sektor ini untuk melakukan tindakan iklim yang nyata. Hal ini mencakup pengukuran emisi, strategi dekarbonisasi, pendekatan regeneratif untuk destinasi wisata, dan pendanaan inovatif. Pesertanya termasuk Organisasi Negara Karibia Timur, Iberostar Group, Radisson Hotel Group, Sustainable Hospitality Alliance dan NOAH ReGen.
Dalam acara sampingan tersebut, UNWTO merilis Panduan Kebijakan untuk mendukung aksi iklim oleh Otoritas Pariwisata Nasional untuk konsultasi publik, yang dikembangkan sebagai bagian dari hasil Program Pariwisata Berkelanjutan Satu Planet. Prosesnya melibatkan pencalonan Focal Point Aksi Iklim di 57 Kementerian Pariwisata, untuk mendukung negara-negara anggota dalam peningkatan kapasitas dalam aksi iklim.
Deklarasi Glasgow: Tumbuh dalam Ukuran dan Dampak
Pada November 2023, jumlah penandatangan telah bertambah menjadi 857, yang berasal dari setiap benua (dan lebih dari 90 negara). Masing-masing negara telah berkomitmen untuk mendukung tujuan global yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris (mengurangi separuh emisi pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero paling lambat pada tahun 2050) dengan menerbitkan Rencana Aksi Iklim dan melaporkan implementasinya secara publik setiap tahun. (Sumber: Siaran Pers UNTWO & Wikipedia.org)