- SERTIFIKASI kompetensi pariwisata diadakan oleh Kemenparekraf untuk meningkatkan, menguatkan dan menambah kompetensi
- Bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Pariwisata), acara ini dilakukan seluruh destinasi pariwisata super prioritas
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menargetkan sertifikiasi kompetensi pekerja pariwisata sebanyak 45.000 orang dengan standar nasional hingga ASEAN sepanjang 2023.
Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan Penandatanganan MoU Sertifikasi SDM Pariwisata bekerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Surya Abadi Konsultan, industri, asosiasi, dan Pemerintah di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta, Senin (20 Maret).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang merupakan bagian dari program Kemenparekraf untuk mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Program tersebut mencakup upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi), dan new skilling (penambahan kompetensi baru) agar sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif unggul, kompeten, dan berdaya saing.
“Hal ini diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja dan peluang usaha bagi SDM parekraf yang kompeten dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dilangsungkan enam destinasi pariwisata prioritas yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jateng), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur). Targetnya di sepanjang tahun 2022 sebanyak 18.000 pekerja pariwisata dapat tersertifikasi dan pada 2023 jumlahnya meningkat hingga 45 ribu peserta.
Selain itu, Menparekraf juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat terus dilakukan sehingga target sertifikasi kompetensi pekerja pariwisata tahun ini meningkat.
Dr. Agus Sutarna, Kosultan Sertifikasi PT. Surya Abadi, menyampaikan apresiasinya yang besar terhadap LSP yang berjuang hingga terjalin kerja sama dalam upaya sertifikasi dengan target 45 ribu ini.
Dengan adanya sertifikasi kompetensi ini maka para SDM parekraf memiliki standar layanan yang lebih baik kepada wisatawan.
Direktur Standardisasi Kompetensi, Kemenparekraf, Titik Lestari, menambahkan penandatanganan MoU ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Certification of Tourism Human Resources dalam mengembangkan dan memeroleh pengakuan SDM pariwisata yang kompeten. Juga menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata dengan bukti kompetensi berupa sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Lembaga yang melaksanakan Sertifikasi Profesi (LSP) diharapkan untuk membina serta mendampingi agar pengawasan sesuai dengan rekomendasi Kementerian/Lembaga,” kata Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Mohammad Zubair, M.Si., AIIS.
Pihaknya juga mengapresiasi kerja sama Kemenparekraf misalnya dengan Kementerian Agama untuk meningkatkan performa subsektor wisata religi.
Dalam kesempatan tersebut hadir Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf–Baparekraf, Titik Lestari; Konsultan Sertifikasi PT. Surya Abadi, Dr. Agus Sutarna, SKp., MN. Sc.; Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Mohammad Zubair, M.Si., AIIS; serta Koordinator Substansi Sertifikasi Kompetensi Profesi Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Alfin Merancia. (Sumber: Siaran Pers Kemenparekraf—21 Mar)