- TPB Margarana di Marga, Tabanan, adalah sebuah monumen sejarah yang mencatat kegigihan para pejuang dan menjadi wahana edukasi nilai-nilai perjuangan bangsa bagi generasi muda.
- Perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus menjadi momen penting bagi kita untuk mengenang kembali perjuangan heroik para pendiri negeri tercinta ini.
Sebagaimana halnya daerah lain di Indonesia tercinta ini, Pulau Bali tidak hanya menawarkan keindahan alam dan keunikan budaya, tetapi juga monumen nasional yang bernama Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana. Monumen ini didesain dalam arsitektur tradisional Bali.
Monumen bersejarah ini menjadi bagian penting dari catatan sejarah bangsa tentang perjuangan rakyat dan kerajaan di Bali dalam mempertahankan wilayah dari penjajahan Belanda.
Berlokasi di Banjar Kelaci, Marga Dauh Puri, Marga, Tabanan, obyek wisata taman pujaan bangsa Margarana ini dibangun pada tahun 1967 dan diresmikan oleh Gubernur Bali kala itu dan dipandang sebagai monumen terbesar yang ada di Bali.
Monumen peringatan ini didirikan untuk mengenang tragedi Puputan Margarana yaitu sebuah pertempuran habis-habisan atau puputan yang meletus pada tanggal 20 November 1946 antara pasukan pejuang Republik Indonesia melawan penjajah Belanda. Para pejuang NKRI di Bali tersebut tergabung kedalam pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai.
Pada pertempuran tersebut, pasukan Ngurah Rai yang beranggotakan 96 orang melakukan perang habis-habisan di desa Marga dan mereka itu semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiri dan sekitar 400 orang prajurit di pihak Belanda. Monumen ini berdiri atas lahan seluas 25 hektar dan secara keseluruhan berisi 1.342 nisan pahlawan perang kemerdekaan Indonesia di Bali.
Pembangunan taman ini menerapkan konsep Tri Mandala atau pembagian ruang horizontal menjadi tiga bagian, yaitu hulu, tengah dan hilir. Begitu memasuki area taman, pengunjung akan menyaksikan prasati yang memuat nama-nama pahlawan yang dimakamkan di Taman Margarana ini yang termasuk pahlawan nasional di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai dalam perang Puputan Margarana.
Di bagian tengahnya ada Taman Pahlawan Margarana. Ada monumen setinggi 17 meter dengan atap bertingkat delapan, serta pondasi atau pedestal persegi lima yang melambangkan proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Ada juga pelataran upacara serta dua balai peristirahatan untuk pengunjung di bagian hilir. Di bagian ujung ada bangunan Gedung Sejarah yang menyimpan benda-benda peninggalan prajurit I Gusti Ngurah Rai seperti senjata hasil rampasan milik tentara NICA, alat medis, alat radio komunikasi dan pakaian yang dipakai oleh I Gusti Ngurah Rai.
Nah, yang terakhir adalah bagian hulu atau Taman Bahagia yang memuat seribuan nisan atau tugu kecil sebagai simbol semua pahlawan yang gugur dalam perang puputan yang heroik tersebut.
Destinasi wisata ini sangat cocok dijadikan wahana edukasi sambil mengenang mereka yang sudah berjasa mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa ini dan tanah air tercinta Indonesia. Dengan melihat benda-benda bersejarah tersebut, generasi muda akan lebih mudah menjiwai sejarah perjuangan para pahlawan. Biasanya, monumen ini ramai pengunjung pada hari-hari tertentu, seperti pada peringatan hari Puputan Margarana yang jatuh setiap tanggal 20 November