- PROMOSI pariwisata tak hanya melalui roadshow atau bursa wisata, melainkan juga lewat masakan dan bumbu masakan
- Lewat program Indonesia Spices Up the World, Kemenparekraf juga memromosikan pariwisata Indonesia lewat keragaman perbumbuan dan kuliner di luar negeri
Dilihat dari sejarah masa lalu, negara kita dikenal sebagai penghasil rempah-rempah dunia. Namun kepopuleran perbumbuan Indonesia masih kurang dikenal. Atas darsar itulah kemudian pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusun sebuah program bertajuk Indonesia Spices Up The World (ISUTW).
Indonesia Spices Up the World melibatkan lintas kementerian/lembaga, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia terutama di Afrika, Australia, dan negara potensial lainnya.
Selain itu, program Indonesia Spices Up the World juga diharapkan dapat mengembangkan dan menguatkan restoran Indonesia di luar negeri, atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor pangan olahan, terutama bumbu rempah.
Target program ini
Dikutip dari situs Kemenparekraf, program ini utamanya bertujuan untuk mendorong kuliner Indonesia ke mancanegara, Indonesia Spices Up the World menargetkan pada 2024 dapat menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri, serta meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah.
Hingga saat ini, program ini sudah berjalan dengan pilot project: rendang. Selain itu ada beberapa bumbu lain yang akan dipromosikan di antaranya: bumbu nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Selanjutnya, akan diikuti berbagai bumbu pendukung lainnya, seperti kecap manis dan kacang tanah. Sementara untuk bumbu rempah prioritas ekspor Indonesia adalah lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.