Apa Kata Para Filsuf Tentang Pentingnya Liburan?

  • Whatsapp
Aktivitas pantai
Ilustrasi aktivitas liburan di pantai. (Kredit: Pixabay)
banner 468x60

PARA filsuf telah mengeksplorasi konsep waktu luang (leisure), relaksasi, dan pentingnya mengambil cuti dari pekerjaan atau rutinitas sehari-hari. Meskipun mereka tidak secara khusus membahas “liburan (holiday)” dalam pengertian moderen, pemikiran mereka tentang waktu luang dan istirahat menawarkan wawasan berharga ke dalam perspektif filosofis.

Berikut ini adalah pemikiran filsuf tentang pentingnya liburan atau holiday:

Aristoteles: Aristoteles, dalam karyanya “Nicomachean Ethics,” membahas konsep eudaimonia, yang sering diterjemahkan sebagai “kebahagiaan” atau “berkembang”. Ia percaya bahwa waktu luang, atau penggunaan waktu luang untuk kontemplasi dan pencarian intelektual, sangat penting untuk mencapai kehidupan yang memuaskan. Aristoteles menganggap waktu luang sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi dan mencapai keadaan sejahtera.

Epicurus: Epicurus, seorang filsuf Yunani kuno, menekankan pencarian kesenangan dan ketenangan sebagai tujuan akhir hidup. Meskipun ia tidak secara khusus membahas liburan, filosofinya memromosikan gagasan bahwa meluangkan waktu untuk kesenangan dan relaksasi sederhana sangat penting untuk mencapai kehidupan yang tenang dan puas.

Blaise Pascal: Pascal, seorang filsuf dan matematikawan Perancis, terkenal menulis tentang pentingnya kesendirian dalam “Pensées” -nya. Dia berpendapat bahwa orang sering mencari gangguan untuk menghindari konfrontasi dengan diri mereka sendiri, dan bahwa kesendirian dan refleksi sangat penting untuk memahami sifat sejati seseorang.

Søren Kierkegaard: Kierkegaard, seorang filsuf Denmark, mengeksplorasi konsep kesibukan dan gangguan kehidupan moderen dalam karya-karyanya. Ia percaya bahwa manusia sering mengisi hidupnya dengan kesibukan untuk melepaskan diri dari pertanyaan-pertanyaan yang lebih dalam tentang keberadaan. Filosofi Kierkegaard mendorong momen introspeksi dan penemuan diri.

Bertrand Russell: Russell, seorang filsuf Inggris, menulis tentang nilai waktu luang dan pencarian pengetahuan dalam esainya “In Praise of Idleness.” Dia berpendapat bahwa penekanan masyarakat moderen pada aktivitas dan pekerjaan yang terus-menerus mempunyai konsekuensi negatif dan memanfaatkan waktu luang dapat menghasilkan kehidupan yang lebih memuaskan.

Henry David Thoreau: Thoreau, seorang filsuf Amerika, terkenal menghabiskan dua tahun tinggal di kabin dekat Walden Pond, seperti yang dijelaskan dalam karyanya “Walden.” Dia menganjurkan kehidupan yang disederhanakan dan disengaja, selaras dengan alam, di mana seseorang dapat menemukan kepuasan melalui kontemplasi dan hubungan dengan alam.

Meskipun para filsuf tidak secara eksplisit membahas hari libur, tulisan mereka sering kali menggarisbawahi pentingnya waktu luang, refleksi, dan menemukan makna di luar tuntutan kehidupan sehari-hari. Mereka menekankan pentingnya istirahat, bersantai, dan melakukan aktivitas yang menyehatkan pikiran dan jiwa, yang selaras dengan esensi liburan dalam budaya kontemporer.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60