- CANDI SEWU adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Jawa Tengah
- Benarkah seperti namanya, secara keseluruhan Candi Sewu itu memiliki 1000 buah candi?
Provinsi Jawa Tengah memiliki beberapa objek wisata sejarah yang memikat wisatawan berupa bangunan candi yang unik dan sederhana. Nah, dari sekian banyak candi yang populer, ada salah satu kompleks candi dengan legenda unik yaitu Candi Sewu.
Fakta dan Angka
Candi ini berjarak sekitar 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan. Nah, pada dasarnya Candi Sewu termasuk kompleks candi Buddha terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Candi Borobudur. Aselinya, candi ini bernama Manjusrigrha.
Secara administratif, kompleks Candi Sewu ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Dilihat dari usianya, Candi Sewu jauh lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Kendati pun dinamai Candi Sewu, sebenarnya kompleks ini hanya memiliki 249 candi. Rinciannya, ada 1 candi induk di tengah, 8 candi apit (masing-masing sepasang di keempat penjuru) dan 240 candi perwara di barisan terluar yang mengelilingi semua candi tersebut.
Masyarakat setempat menamai candi tersebut “Sewu” yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan candi ini diilhami oleh kisah legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Sementara itu, Bangunan Candi Sewu seluruhnya terbuat dari batu andesit.
Dikisahkan, bahwa untuk meminang Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso diharuskan membuat 1.000 candi dalam waktu semalam. Untuk pekerjaan ini, ia meminta bantuah roh halus. Nah, ketika pembuatan semua candi hampir selesai, Roro Jongrang berusaha menggagalkan pekerjaan Bandung Bandowoso. Ia lalu membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi dengan antan, serta memerintahkan untuk membakar gundukan jerami di sisi timur istana. Suara antan yang bertalu-talu memberi kesan bahwa aktivitas subuh sudah dimulai. Sementara itu, cahaya dari timur memberi kesan bahwa sebentar lagi matahari akan terbit, sehingga para makhluk halus akan bergegas kembali dan bersembunyi ke perut Bumi.
Sejarah
Candi Sewu yang bercorak Buddha ini didirikan pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan dinasti Syailendra, berbeda dari Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Kendatipun demikian, kedua candi yang bersandingan ini menunjukkan keharmonisan yang tercipta antar kedua penganut agama tersebut.
Kompleks Candi Sewu memiliki panjang 185 meter dari sisi utara ke sisi selatan dan lebar 165 meter dari sisi timur ke sisi barat. Candi ini memiliki pintu masuk pada masing-masing penjuru mata angin, yaitu utara, selatan, barat dan timur.
Uniknya lagi, pintu utama berada di sisi timur. Tiap pintu masuk dijaga oleh arca raksasa Dwarapala. Arca kokoh ini saling berhadapan.
Aktivitas
Pengunjung bisa menikmati jalan-jalan sambil melihat-lihat dan memotret Candi Sewu atau menyewa sepeda dan berkeliling di kawasan Candi Sewu hingga kawasan Candi Prambanan.
Sebagai tembahan, di sini juga ada Museum Candi Sewu yang bertujuan untuk membuat wisata edukasi. Diharapkan, pengunjung akan mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang Candi Sewu, pemugaran candi-candi tersebut hingga pemutaran film sejarahnya.