TEMUKAN keajaiban yang tersembunyi di Desa Trunyan, tempat di mana keindahan alam Bali bertemu dengan tradisi kuno yang tak tergantikan. Terletak di tepi Danau Batur, Kintamani, Bangli, Trunyan menawarkan daya tarik wisata dengan tradisi pemakaman terunik di Bali—pemakaman tanpa penguburan.
Saksikan langsung tradisi Bali Aga yang terjaga ratusan tahun, serta nikmati panorama Danau Batur yang memukau. Trunyan bukan hanya destinasi, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang mendalam, yang memberikan Anda perspektif baru tentang kekayaan budaya Bali yang tak ternilai.
Tradisi Pemakaman di Desa Trunyan
Desa Trunyan terkenal karena tradisi pemakaman yang unik, yaitu Mepasah. Berbeda dengan kebanyakan masyarakat Bali yang melakukan penguburan atau kremasi (ngaben), penduduk Trunyan meletakkan jenazah di atas tanah di bawah pohon taru menyan yang sakral.
Proses Mepasah: Jenazah diletakkan di atas tanah tanpa dikubur dan dikelilingi oleh anyaman bambu yang disebut ancak saji. Uniknya, meskipun jenazah dibiarkan terbuka, tidak ada bau busuk yang tercium. Hal ini diyakini karena pohon taru menyan mengeluarkan aroma khas yang dapat menetralisir bau busuk.
Tiga Lokasi Pemakaman: Ada tiga lokasi pemakaman di Trunyan, yaitu Sema Wayah, untuk orang yang meninggal secara wajar; Sema Bantas, untuk orang yang meninggal tidak wajar (misalnya karena kecelakaan); dan Sema Nguda, untuk anak-anak dan bayi.
Latar Belakang Sosial Budaya Desa Trunyan
Desa Trunyan adalah salah satu desa Bali Aga, yaitu desa yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat asli Bali sebelum adanya pengaruh Hindu Majapahit. Beberapa aspek sosial-budaya yang menarik antara lain:
Kepercayaan dan Adat Istiadat: Masyarakat Trunyan memiliki kepercayaan yang sangat kuat terhadap arwah leluhur dan dewa-dewa. Upacara adat dan ritual dilakukan dengan penuh kehormatan dan keyakinan untuk menjaga keseimbangan alam dan spiritual.
Bahasa dan Dialek: Penduduk Trunyan menggunakan bahasa Bali kuno yang sedikit berbeda dari bahasa Bali yang umum digunakan di daerah lain.
Sistem Sosial: Sistem sosial di desa ini sangat erat dan berbasis gotong royong. Setiap anggota masyarakat memiliki peran dalam menjaga adat dan tradisi desa.
Keunikan dan Daya Tarik Wisata Desa Trunyan
Desa Trunyan menawarkan berbagai daya tarik wisata yang unik yang menjadi kekayaan budaya setempat, antara lain:
Wisata Budaya: Wisatawan dapat belajar tentang tradisi pemakaman Mepasah dan mengunjungi lokasi pemakaman untuk melihat secara langsung bagaimana jenazah diletakkan di bawah pohon taru menyan.
Keindahan Alam: Terletak di tepi Danau Batur, Desa Trunyan menawarkan pemandangan alam yang indah dengan latar belakang gunung dan danau yang menakjubkan. Wisatawan dapat menikmati keindahan danau dengan perahu tradisional.
Kesenian Tradisional: Pengunjung juga dapat menikmati kesenian tradisional seperti tarian dan musik Bali Aga yang khas dan berbeda dari kesenian Bali pada umumnya.
Kerajinan Tangan: Penduduk desa membuat berbagai kerajinan tangan yang unik, seperti anyaman bambu dan pernak-pernik tradisional yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Informasi Tambahan
Akses dan Transportasi: Desa Trunyan dapat dicapai dengan perjalanan darat menuju Kintamani, kemudian dilanjutkan dengan perahu menyebrangi Danau Batur. Perjalanan ini memberikan pengalaman tersendiri dengan pemandangan alam yang spektakuler.
Panduan Lokal: Disarankan untuk menggunakan jasa panduan lokal yang memahami adat istiadat dan tradisi setempat. Panduan lokal dapat membantu wisatawan menghormati dan memahami budaya masyarakat Trunyan.
Etika dan Penghormatan: Sebagai desa yang masih kental dengan adat dan tradisi, penting bagi wisatawan untuk menghormati aturan dan tata krama setempat. Wisatawan diharapkan berpakaian sopan dan tidak mengganggu upacara atau ritual yang sedang berlangsung.
Desa Trunyan di Batur Kintamani adalah salah satu destinasi wisata yang menawarkan pengalaman budaya yang mendalam dan unik. Dengan tradisi pemakaman yang berbeda, latar belakang sosial budaya yang kaya, dan keindahan alam yang menakjubkan, Trunyan memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Bali Aga.