- Desa Wisata Sidowarno, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, memiliki warisan budaya yang unik berupa wayang kulit dari kulit kerbau. Desa wisata ini masuk 75 besar ADWI 2023
Saat mengunjungi Desa Wisata Sidowarno di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (4 Juni), yang masuk 75 Besar Anugera Desa Wisata Indonesia (ADWI 2023), Menparekraf, Sandiaga Uno, menjelaskan bahwa Provinsi Jateng menjadi salah satu penyumbang desa wisata terbanyak di tanah air dibandingkan dengan provinsi lainnya.
“Terdapat 41 desa wisata yang masuk dalam 500 besar ADWI 2023. Ini ada salah satu yang tertinggi di antara provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa desa wisata ini memiliki peninggalan sejarah berupa wayang kulit dengan ciri khas terbuat dari kulit kerbau. Wayang kulit menjadi simbol budaya dan merupakan bagian dari 10 warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia.
Sejak 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi, serta warisan budaya yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
“Tentunya harus dibangun multiplier effect agar ekonomi masyarakat bangkit. Jadi lantaran wayang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya, kita berharap Desa Wisata Sidowarno sebagai desa wisata unggulan, kunjungan wisatawannya semakin meningkat dan bisa menyejahterakan warganya,” katanya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa nilai budaya lokal yang masih melekat kuat di kalangan masyarakat menjadi nilai tambah desa wisata. Keunikan budaya dan keramahan juga membuat minat masyarakat luar tertarik untuk belajar dan menikmati, bahkan meniru semakin meningkat. Banyaknya kunjungan wisatawan akan memacu masyarakat masyarakat setempat untuk mengemas budayanya menjadi daya tarik wisata.
Upaya pemerintah memromosikan wayang salah satunya dengan digitalisasi. Pihaknya juga terus berdiplomasi secara internasional bahwa wayang ini punya kearifan cerita yang bisa dikembangkan menjadi storinomik. Beliau yakin cerita wayang tersebut memiliki kearifan yang bisa dikemas dalam konten yang menarik. (Sumber: Siaran Pers Kemenparekraf)







