Gema Masa Lalu: Cerita dari Tontonan Colosseum

Colosseum
Bangunan Colosseum dari Romawi Kuno di Kota Roma. (Kredit: Kannakajima via Pixabay) Kannakajima on pixabay
banner 468x60
  • KARYA monumental Colosseum di Kota Roma menjadi saksi sejarah yang penting bagi Italia. Amfiteater ikonik Italia yang dibangun antara tahun 70 dan 80 M ini adalah salah satu situs kuno yang tersohor dan menarik 6 juta wisatawan per tahun.   

Colosseum, juga dikenal sebagai Amfiteater Flavia, adalah sebuah amfiteater Romawi kuno yang terletak di kota Roma, Italia. Ini adalah salah satu struktur paling ikonik dan terpelihara dengan baik dari Kekaisaran Romawi dan dianggap sebagai mahakarya tehnik dan arsitektur kuno.

Berikut adalah beberapa fakta penting tentang Colosseum:

Konstruksi dan Sejarah

Pembangunan Colosseum dimulai pada 72 M di bawah pemerintahan Kaisar Vespasianus dan selesai pada 80 M pada masa pemerintahan putranya, Titus. Bangunan Colosseum tersebut terutama digunakan untuk kontes gladiator, tontonan publik, dan berbagai bentuk hiburan. Colosseum dapat menampung sekitar 50.000 hingga 80.000 penonton dan merupakan simbol penting kekuatan dan keagungan Romawi.

Arsitektur dan Desain

Colosseum adalah struktur besar berbentuk oval dengan keliling sekitar 573 meter. Tingginya sekitar 48 meter, dengan empat lantai atau tingkat. Dinding luar Colosseum terdiri dari batu travertine, sedangkan area tempat duduk interiornya terbuat dari marmer. Amfiteater ini dirancang dengan cerdik dengan sistem landai, terowongan, dan pintu jebakan yang rumit untuk memfasilitasi pergerakan gladiator, hewan, dan properti selama tontonan berlangsung.

Acara dan Tontonan

Colosseum terutama digunakan untuk kontes gladiator, di mana petarung terlatih akan bertarung satu sama lain atau hewan liar untuk hiburan warga Romawi. Tontonan ini sering rumit dan termasuk bentuk hiburan lain seperti tiruan pertempuran laut (naumachiae), perburuan hewan (venationes), dan pertunjukan teater. Acara yang diadakan di Colosseum adalah bagian penting dari budaya Romawi dan berfungsi sebagai sarana untuk menunjukkan kekuasaan, kekayaan, dan kemurahan hati kaisar.

Penurunan dan Pelestarian

Penggunaan Colosseum untuk permainan gladiator dan tontonan publik menurun seiring berjalannya waktu, dan akhirnya tidak digunakan lagi. Bangunan tersebut rusak parah akibat gempa bumi dan penjarahan pada periode abad pertengahan, dan batunya digunakan untuk pembangunan bangunan lain di Roma. Namun, Colosseum telah menjadi subjek upaya restorasi dan pelestarian yang ekstensif, dimulai pada abad ke-19. Hari ini, Colosseum tersebut menjadi objek wisata utama dan simbol warisan kuno Roma.

Signifikansi Budaya

Colosseum memiliki makna budaya dan sejarah yang sangat besar. Karenanya, ia diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO dan dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Colosseum berfungsi sebagai pengingat akan kemegahan dan kehebatan arsitektur Roma kuno dan merupakan bukti kekayaan sejarah dan warisan budaya kota ini.

Mengunjungi Colosseum memungkinkan wisatawan untuk mundur ke masa lalu dan menyaksikan pencapaian luar biasa dari peradaban Romawi. Menjelajahi interiornya yang luas, ruang bawah tanah, dan mempelajari permainan gladiator memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari dan hiburan orang Romawi kuno.

banner 300x250

Related posts