- JALAN Tol Bali Mandara yang menghubungkan Benoa, Bundaran Ngurah Rai dan Nusa Dua menjadi alternatif bagi jalur lewat Jimbaran
- Sebagai yang pertama di Pulau Bali ini, Jalan Tol Bali Mandara pun menyandang beberapa predikat istimewa berikut ini
Jalan Tol adalah jalan bebas hambatan yang secara umum dilintasi oleh kendaraan roda empat maupun lebih. Di tanah air, pembangunan jalan tol kini sudah merambah banyak pulau. Termasuk di Bali juga sudah dibangun jalan tol menjelang KTT APEC tahun 2013, namanya Jalan Tol Bali Mandara (JTBM).
JTBM ini membentang sepanjang 12, 7 km di atas laut dan menghubungkan Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua. Kebeadaan jalan tol ini tentu dapat memangkas waktu tempuh ke titik-titik tersebut dibandingkan melalui jalur lama atau jalur Jimbaran. Apalagi pada musim-musim ramai tamu (high season).
Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Bali Mandara ini memiliki beberapa keunikan (hingga artikel ini ditulis).
Pertama: JTBM adalah satu-satunya jalan tol di Indonesia yang memiliki lajur khusus untuk sepeda motor yang terpisah dari kendaraan roda empat. Dari segi tarif, ia termasuk Golongan VI (khusus sepeda motor).
Kedua, JTBM menjadi jalan tol atas laut yang pertama di Indonesia. Pintu masuk ke jalan tol ini ada di Benoa, Bundaran Ngurah Rai dan Nusa Dua.
Ketiga: JTBM adalah salah satu jalan tol atas air terpanjang di dunia yang menyuguhkan pemandangan laut dan hutan bakau yang indah ketika berkendara. Desainnya dibuat dengan tetap menjaga estetika, keindahan arsitektur, dan ornamen budaya khas Bali.
Keempat: Guna mendukung kelancaran dan keamanan berkendara, khususnya pengendara sepeda motor, jalan tol ini sudah dipasangi alat pengukur kecepatan angin berupa anemometer berbasis Internet of Things (IoT) di setiap gerbang tol (Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa). Saat kecepatan angin mencapai 40 km/jam atau lebih Jalan Tol ditutup sementara untuk menghindari resiko kecelakaan. Dan apabila sudah melebihi 80 km/jam, jalur mobil juga ikut ditutup.
Kelima: JTBM menjadi salah satu infrastruktur ramah lingkungan yang turut mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 lalu dan sudah menerapkan teknologi hemat energi melalui Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Water Recycling.