- BERJALAN-JALAN di hutan bakau Suwung Kauh, Denpasar Selatan, udaranya sangat segar dan suasananya mengasyikkan
- Aktivitas ini bisa menjadi alternatif wisata alam yang tidak jauh dari pusat kota
Hutan bakau atau mangrove berperan penting dalam menyediakan pasokan oksigen melimpah pada siang hari bagi kawasan di sekitarnya. Selain itu, hutan bakau tersebut juga menjadi rumah bagi populasi aneka burung dan hewan air. Yang tidak kalah pentingnya adalah melindungi daratan sekitarnya dari terjangan tsunami dan abrasi pantai.
Misalnya, kawasan hutan bakau Bali Selatan yang membentang dari area sebelah barat Pantai Mertasari hingga muara Tukad Badung hingga kawasan Nusa Dua. Nah, kawasan hutan ini berada di bawah naungan Taman Huta Raya (Tahura) Ngurah Rai. Di wilayah Kota Denpasar, luasannya mencapai sekitar 746 hektar dan sisanya di wilayah Badung dengan luasan 627 hektar.
Menurut catatan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, ada sekitar 16 jenis mangrove tumbuh di kawasan hutan mangrove ini dan didominasi oleh Rhizophora, Bruguiera, dan Xylocarpus. Sementara itu, ada sekitar 61 jenis burung, empat jenis reptil, 30 jenis udang dan kepiting, serta delapan jenis ikan yang berhabitat di sekitar kawasan ini.
Ekowisata
Hutan Mangrove Denpasar ini berada di lokasi strategis persimpangan kawasan wisata Pulau Dewata seperti Pantai Sanur, Pantai Kuta, dan Kawasan Jimbaran. Kondisi ini sangat memudahkan wisatawan untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata ini. Makanya sering dikemas sebagai paket wisata menarik yang dikemas dengan destinasi lainnya.
Pengelolaan kawasan hutan mangrove ini merupakan salah satu contoh keberhasilan pemerintah dalam pelestarian alam berkat kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Karenanya, muncul ide untuk membuat konsep rekreasi trekking dengan membangun jembatan kayu. Ini memungkinkan pengunjung bisa menjelajahi seluruh kawasan hutan dan menikmati keindahannya.
Sebagai sarana rekreasi, hutan bakau ini memberi kesempatan kepada pengunjung atau wisatawan untuk menjelajahi kawasan hutan mangrove dengan pesona lewat jembatan kayu yang ada.
Udara segar, beberapa satwa seperti burung yang kebetulan melintas dan binatang-binatang air bisa disaksikan di sini sambil berjalan-jalan bersama keluarga. O ya, di sini juga ada menara pandang atau tower pengawas hutan bakau dengan ketinggian sekitar 10 meter. Dari sini pengunjung bisa melihat ke sekeliling hutan bakau.
Lokasi objek dan Kantor Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I yang mengelola kawasan ini berlokasi di Suwung Kauh, Denpasar Selatan, dan buka dari pukul 08:00 hingga 18:00 WITA.