KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf /Baparekraf) bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei memromosikan Bali dan 5 Destinasi Super Prioritas di Paviliun Wonderful Indonesia pada Taipei International Tourism Fair 2023 (TITF 2023) yang berlangsung pada 3-6 November 2023.
Paviliun Wonderful Indonesia menempati area seluas 36 meter persegi di Hall 1, Booth nomor J2107 Taipei Nangang Exhibition Center, Taiwan, dengan menghadirkan 4 pelaku industri pariwisata yang terdiri dari agen perjalanan dan operator wisata serta beach club, yang mewakili Bali dan Lima Destinasi Super Prioritas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (3 November), mengatakan Indonesia memiliki begitu banyak hal untuk ditawarkan ke pasar Taiwan.
Selain Bali, yang baru-baru ini dianugerahi “The best islands in Asia: Readers’ Choice Awards 2023” oleh Conde Nast Traveler, Indonesia juga sedang mengembangkan lima destinasi super prioritas baru yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara), yang siap menyambut wisatawan dari seluruh dunia.
Dalam delapan bulan pertama tahun 2023 ini, jumlah kedatangan wisatawan Taiwan meningkat 1.066,5 persen tahun-ke-tahun, dengan kedatangan mencapai 100.735 untuk periode Januari-Agustus 2023 (8.635 dari Januari–Agustus 2022). Angka tersebut melampaui target 55.500 kunjungan wisatawan Taiwan tahun ini. “Sebelum pandemi COVID-19, jumlah wisatawan Taiwan ke Indonesia adalah 207.490 pada 2019,” kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga berharap bahwa Paviliun Wonderful Indonesia pada perhelatan Taipei International Tourism Fair 2023 dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dari Taiwan ke Indonesia.
Jika nantinya jika wisatawan Taiwan mengunjungi Bali, mereka juga diharapkan akan memperpanjang masa tinggal, dan melanjutkan perjalanan mereka ke destinasi lainnya di Indonesia. Mereka berkesempatan untuk menikmati keindahan pemandangan alam yang indah berpadu dengan berbagai budaya unik masyarakatnya. Co-exhibitor kami siap dengan paket dan rencana perjalanan bagi wisatawan Taiwan untuk menjelajahi destinasi super prioritas dan bagian indah lainnya di Indonesia,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mendorong mitra maskapai untuk membuka kembali penerbangan langsung dari Taiwan ke Bali dan rute lainnya di Indonesia Timur, seperti Lombok dan Labuan Bajo. Upaya ini dapat menarik wisatawan Taiwan untuk berkunjung ke Bali dan 5 DSP.
“Oleh karena itu, kami sangat mendorong mitra maskapai untuk membuka kembali rute dan memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya setara dengan tingkat prapandemi. Lebih banyak penerbangan langsung akan memudahkan lebih banyak wisatawan Taiwan yang berkunjung ke Indonesia,” Kata Made.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrisno, menambahkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam TITF diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan Taiwan ke Indonesia untuk mencapai target 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023.
“Ini merupakan salah satu langkah konkret yang diambil Kemenparekraf /Baparekraf untuk menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi pelaku parekraf yang sangat terkurasi dalam menjalin kemitraan bisnis dan melakukan negosiasi onsite dengan pembeli potensial,” kata Wisnu.
Lebih lanjut, sejalan dengan pernyataan Made tentang konektivitas, Wisnu menambahkan bahwa penerbangan reguler EVA Air dan Air China yang ada sudah mendukung meningkatnya jumlah kedatangan wisatawan Taiwan ke Indonesia dengan penerbangan langsung (non-stop) dari Taipei ke tujuan Indonesia, seperti Jakarta dan Bali. (Sumber: Kemenparekraf)