- GERAKAN Usaha Kreatif (GUK) bagi pelaku ekonomi kreatif subsektor fotografi di Tabanan mendapat pembekalan dari Kemenparekraf
- Fotografi menjadi salah satu faktor penting dalam membantu pemasaran produk secara online atau lewat platform e-commerce
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan pembekalan hingga peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi kreatif subsektor fotografi di Kabupaten Tabanan, Bali.
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, seperti dalam siaran persnya, ketika menggelar Gerakan Usaha Kreatif (GUK) Bagi Pelaku Ekraf Subsektor Fotografi di Cau Blayu, Tabanan, Bali, Jumat (14 April) menjelaskan bahwa foto produk ternyata menjadi salah satu faktor yang bisa membuat produk usaha menjadi lebih laris.
“Foto produk dapat mempengaruhi keputusan pembeli pada e-commerce. Untuk mendapatkan foto produk yang bagus dan elegan, kita sudah dapat memanfaatkan teknologi smartphone,” ujar Giri Adnyani.
Walaupun tidak dapat disejajarkan dengan kamera SLR, kata Sesmenparekraf, namun smartphone memiliki banyak alternatif yang mendukung kreativitas penggunanya dalam pengambilan foto.
“Dengan adanya peluang dan kesempatan yang sangat terbuka luas, dan dipertemukan dengan persiapan SDM yang matang, kami optimistis ekonomi pulih dan sektor parekraf bangkit” ujarnya.
Gerakan Usaha Kreatif kali ini diikuti 100 peserta serta menghadirkan narasumber Dewi Sartika Bukit yang juga seorang Master of Art, Fotografer, dan trainer fotografi.
Pada kesempatan tersebut Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan kemampuan teknik pengambilan foto dengan smartphone untuk foto produk sehingga dapat menunjang usaha kreatif masyarakat setempat.
“Sekitar 60 persen lebih dari konten kreatif berperan penting pada peningkatan dan penghasilan penjualan dari produk parekraf, fotografi juga memiliki peran penting untuk memberikan nilai tambah dalam pengemasan konten digital,” katanya.
Lebih lanjut, Alexander Reyaan menjelaskan bahwa subsektor fotografi menghasilkan Rp5,90 triliun atas keseluruhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2020.
“Dengan mengikuti bimbingan teknis subsektor fotografi, peserta dapat mengoptimalkan konten digital untuk meningkatkan penjualan produk ekonomi kreatif di Bali, khususnya,” katanya.