- KORIDOR bambu yang unik menghubungkan area Panggung Terbuka Ardha Candra dan Panggung Tertutup Ksiraarnawa. Koridor yang memadukan nilai artistik dan fungsionalitas ini menawarkan keteduhan kepada pengunjung yang melintas menuju kedua titik tersebut.
Koridor bambu di arena Taman Budaya Provinsi Bali menjadi ruang menarik yang menampilkan rangkaian seni, budaya dan inovasi menawan. Koridor ini berfungsi sebagai penghubung antara Gedung Ksiraarnawa di bagian barat dan Panggung Terbuka/Area Pameran Ardha Candra di bagian timur kawasan Taman Budaya, tempat berlangsungnya kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2023.
Seperti namanya, koridor bambu ini dibuat dari anyaman bambu klasik yang menutupi setengah badan dinding samping dan atap. Kemudian tiang dan rangkanya juga dibuat dari batang bambu. Menariknya, konstruksi ini dibuat demikian kreatif sehingga menyerupai rangka dari besi kokoh yang dilas.
Dengan lebar lajur sekitar dua meter, tentu rentangan ini memudahkan untuk pengunjung berlalu-lalang atau berpapasan. Sementara itu, ketinggian atapnya sekitar 2.5-3 meter.
Properti ini menarik perhatian pengunjung karena ia menawarkan keteduhan saat melintas dari kawasan Ardha Candra menuju Ksiraarnawa dan sebaliknya. Dengan demikian, mereka tidak lagi harus berpanas-panasan pada siang hari saat melintas di halaman setelah selesai menonton pentas pagi Kalangan Angsoka atau melihat-lihat pameran anggrek di Kalangan Ratna Kanda.
Koridor semacam ini tentu berperan penting dalam melestarikan tradisi konstruksi bambu di tengah maraknya penggunaan konstruksi besi yang kokoh dan praktis. Pada saat yang sama, koridor bambu ini juga memperkenalkan konstruksi ramah lingkungan yang tidak kalah menariknya karena ia juga menawarkan nilai arstistik dan sejalan dengan pelestarian budaya, khususnya seni arsitektur tradisional yang memadukan dengan cermat antara aspek estetika dan fungsionalitas.