Lembu Putih di Desa Wisata Taro: Keajaiban Langka yang Menarik Wisatawan

  • Whatsapp
Lembu putih
Ilustrasi lembu putih. (Image: GwAI/Nusaweek)
banner 468x60

DESA Wisata Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, menyimpan warisan yang tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga menarik dari segi pariwisata. Lembu putih di desa ini kini menjadi daya tarik yang unik, dan mungkin tiada duanya di Bali.

Bukan karena keindahannya, tetapi karena statusnya yang dianggap sakral dan langka dalam tradisi Bali. Konservasi lembu putih di Desa Taro ini telah berkembang menjadi daya tarik pariwisata yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara yang menaruh minat khusus pada sejarah, kebudayaan, dan alam Bali.

Read More

Asal-Usul Lembu Putih di Desa Taro

Lembu Putih di Desa Taro sangat disucikan oleh penduduk setempat dan keberadaannya ini berkaitan erat dengan kedatangan Rsi Markandeya pada abad ke-7 dari Gunung Raung, Jawa Timur. Hewan suci ini dipercaya telah dibawa olehnya dari India sebagai sarana pelengkap upacara Yadnya. Berkat alasan ini, hewan lembu Putih ini disakralkan oleh masyarakat setempat dan harus ada pada pelaksanaan upacara besar.

Menurut catatan Desa Wisata Taro (2019), populasi Lembu Putih Taro yang dikelola pada lahan hutan dengan luasan sekitar 3 hektar ini merupakan warisan sejarah dan kini sudah berjumlah sekitar 56 ekor.

Sesuai tradisi Hindu, lembu putih ini adalah simbol wahana atau kendaraan Dewa Shiwa. Karena itu, lembu putih ini dipercaya membawa keberuntungan dan menjadi simbol kesucian. Kehadirannya di Desa Wisata Taro telah lama dilestarikan karena diyakini memiliki hubungan erat dengan agama Hindu dan berbagai ritual keagamaan.

Selain itu, sebagai binatang suci, lembu putih ini dianggap milik dewa-dewa dan melindungi kehidupan mereka. Nah, karena itulah ia sangat dihormati dan masyarakat menyebutnya sebagai lembu duwe (properi milik dewa). Bila diperlukan, masyarakat hanya memanfaatkan susu, kotoran hingga urinnya.

Keunikan Lembu Putih Taro

Lembu putih Taro memiliki ciri fisik yang berbeda dibandingkan sapi pada umumnya. Warna kulit mereka yang putih bersih dan bulu yang lembut memberikan penampilan yang eksotis dan memancarkan aura kesucian.

Selain itu, lembu putih ini juga memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi masyarakat Bali. Setiap lembu putih yang lahir dianggap sebagai anugerah langka, karena genetik warna putih pada sapi sangat jarang ditemukan. Lembu putih ini juga memiliki karakter yang jinak dan mudah berinteraksi dengan manusia. Wisatawan yang mengunjungi Desa Taro kerap terpukau oleh keindahan fisik lembu putih ini, serta kisah-kisah spiritual yang menyertainya.

Populasi dan Konservasi

Karena kelangkaan genetiknya, populasi lembu putih pada areal hutan sekitar 3 hektar di Desa Taro terbatas. Jumlahnya tidak banyak, dan karena itu, upaya konservasi sangat penting. Masyarakat Desa Taro, bersama pemerintah daerah dan beberapa lembaga konservasi, telah bekerja keras untuk menjaga kelestarian lembu putih ini.

Mereka menjaga populasi dengan cara selektif, memastikan bahwa lembu putih ini tidak disalahgunakan untuk tujuan komersial yang merugikan.

Konservasi lembu putih di Taro juga melibatkan upaya perlindungan terhadap habitat alami dan kesehatan hewan tersebut. Program-program pelestarian dan perawatan kesehatan lembu putih dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan bahwa mereka tetap sehat dan terlindungi.

Daya Tarik Wisata

Konservasi lembu putih di Desa Taro telah berkembang menjadi salah satu atraksi wisata yang unik di Bali. Wisatawan dapat mengunjungi desa ini dan melihat langsung lembu-lembu putih yang langka dan indah ini. Banyak pengunjung yang tertarik dengan kisah spiritual yang mengelilingi lembu putih dan bagaimana mereka menjadi bagian dari upacara keagamaan di desa setempat.

Desa Taro menawarkan pengalaman wisata yang mendalam, di mana pengunjung tidak hanya dapat berinteraksi dengan lembu putih tetapi juga belajar tentang nilai-nilai budaya dan spiritual yang mereka bawa. Selain itu, Pura Taro, yang menjadi pusat spiritual di desa ini, menambah daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan aspek religius dan sejarah Bali.

Beberapa agen perjalanan kini menawarkan paket wisata ke Desa Taro, di mana wisatawan dapat melihat secara langsung proses konservasi lembu putih, serta menyaksikan upacara-upacara keagamaan di mana lembu ini berperan penting.

Penutup

Lembu putih di Desa Taro, Gianyar, bukan hanya sekadar hewan ternak, tetapi juga simbol spiritual dan warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Bali. Upaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat menunjukkan betapa pentingnya menjaga kelestarian tradisi dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Bali.

Bagi wisatawan, kunjungan ke Desa Taro menawarkan pengalaman yang unik, menggabungkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan spiritualitas Bali yang mendalam.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60