DARI kisah-kisah seram yang diceritakan di sekitar api unggun hingga film horor yang membuat bulu kuduk berdiri, ketertarikan manusia terhadap dunia lain yang tak kasat mata seolah tak pernah pudar. Kini, ketertarikan ini telah menjelma menjadi sebuah tren pariwisata yang unik dan mendebarkan: pariwisata berhantu, atau haunted tourism. Bukan sekadar mengunjungi tempat bersejarah, para wisatawan jenis ini mencari sensasi lain yang lebih mistis, yaitu kesempatan untuk merasakan kehadiran roh, mendengar bisikan dari masa lalu, atau sekadar menjelajahi tempat-tempat yang diselimuti cerita-cerita seram.
Pariwisata berhantu adalah bentuk pariwisata khusus yang berfokus pada kunjungan ke tempat-tempat yang diyakini memiliki aktivitas paranormal atau sejarah yang kelam. Ini bisa berupa bangunan tua, kuburan, bekas rumah sakit jiwa, benteng, bangunan terbengkalai atau bahkan seluruh kota yang terkenal dengan kisah hantunya. Daya tariknya bukan hanya pada arsitektur atau nilai historisnya, tetapi pada cerita-cerita yang mengelilinginya—kisah tragis, pembunuhan, perang, atau legenda yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Aktivitas yang ditawarkan dalam pariwisata berhantu sangat beragam, mulai dari tur jalan kaki yang dipandu oleh pemandu cerita seram, sesi investigasi paranormal menggunakan peralatan khusus (seperti ghost box atau sensor EMF), hingga menginap semalaman di lokasi yang terkenal angker. Tujuan utamanya adalah untuk memuaskan rasa penasaran dan adrenalin para pengunjung yang ingin mengalami sesuatu yang tidak biasa dan menantang.
Destinasi Favorit Para Pemburu Hantu
Dunia ini penuh dengan lokasi yang diyakini dihuni oleh entitas tak kasat mata. Beberapa destinasi paling terkenal di antaranya adalah:
- Akershus Fortress, Norwegia: Benteng abad pertengahan ini memiliki sejarah panjang sebagai penjara dan tempat eksekusi. Konon, benteng ini dihantui oleh berbagai roh, termasuk seekor anjing bernama Maleficen yang sering terlihat berjalan di gerbang.
- Transylvania, Rumania: Rumah bagi Kastil Bran yang terkenal sebagai Kastil Dracula, wilayah ini adalah magnet bagi penggemar vampir dan kisah-kisah seram. Meskipun hubungan Count Dracula dengan kastil ini masih diperdebatkan, aura misterius dan legenda yang mengelilinginya sangat kuat.
- The Stanley Hotel, Colorado, Amerika Serikat: Hotel yang menjadi inspirasi novel “The Shining” karya Stephen King ini terkenal dengan penampakan hantu sang pemilik, F.O. Stanley, dan istrinya, Flora, yang bermain piano di lobi.
- Menara London, Inggris: Dengan sejarah yang berlumuran darah, tempat ini diyakini dihuni oleh banyak hantu, termasuk Anne Boleyn yang dieksekusi di sana.
- Poveglia Island, Italia: Pulau terlarang di Venesia ini adalah bekas rumah sakit karantina bagi korban wabah penyakit. Dikenal sebagai salah satu tempat paling berhantu di dunia, pulau ini menyimpan cerita-cerita mengerikan tentang penderitaan dan kematian.
Di Indonesia sendiri, khususnya Bali, pariwisata berhantu juga memiliki tempatnya. Ada lokasi-lokasi seperti Taman Festival Bali, Padanggalak (Denpasar) dengan berbagai wahananya yang terbengkalai serta Hotel PI di Bedugul (Tabanan) yang berada di pinggir jalur Denpasar-Singaraja dengan pemandangan di sekelilingnya yang indah.
Siapa Pasar dari Pariwisata Berhantu?
Pasar pariwisata berhantu sangatlah beragam, namun umumnya mereka memiliki beberapa karakteristik yang sama:
- Pecinta Adrenalin dan Sensasi: Mereka adalah orang-orang yang bosan dengan liburan biasa dan mencari pengalaman yang mendebarkan. Kisah-kisah horor dan kemungkinan bertemu dengan hal-hal gaib menjadi daya tarik utama bagi mereka.
- Penggemar Sejarah dan Mitos: Banyak wisatawan berhantu tertarik pada cerita sejarah yang kelam. Mereka ingin melihat langsung tempat-tempat di mana peristiwa tragis terjadi dan merasakan atmosfernya.
- Penyelidik Paranormal Amatir dan Profesional: Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang memang secara serius ingin membuktikan keberadaan hal-hal gaib. Mereka sering membawa peralatan investigasi dan berharap dapat merekam atau merasakan aktivitas paranormal.
- Penggemar Budaya Populer: Pengaruh film, serial televisi, dan buku horor membuat banyak orang penasaran untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang menjadi inspirasi atau latar cerita favorit mereka.
Daya Tarik Unik yang Ditawarkan
Daya tarik utama pariwisata berhantu terletak pada kombinasi antara sejarah, misteri, dan sensasi. Ini bukan hanya tentang ketakutan, tetapi juga tentang:
- Penyampaian Cerita yang Kuat: Pemandu tur yang ahli dalam bercerita dapat menghidupkan kembali kisah-kisah kelam dari masa lalu, membuat pengunjung seolah-olah berada di tengah-tengah peristiwa tersebut.
- Pengalaman Emosional: Berada di tempat yang diyakini angker dapat memicu berbagai emosi, mulai dari ketakutan, rasa penasaran, hingga perasaan haru atau simpati terhadap roh yang diyakini menghuni tempat tersebut.
- Sensasi Petualangan: Tur hantu seringkali dilakukan pada malam hari, menambah suasana tegang dan misterius. Pengunjung merasa seperti sedang melakukan sebuah misi petualangan yang tidak biasa.
- Aspek Komunitas: Banyak tur hantu mendorong interaksi antar peserta, menciptakan rasa kebersamaan dan berbagi cerita. Ini bisa menjadi pengalaman sosial yang menarik bagi mereka yang memiliki minat yang sama.
Pada akhirnya, pariwisata berhantu menawarkan sebuah pintu gerbang ke sisi lain dari sebuah destinasi—sisi yang diselimuti misteri dan kisah-kisah yang tak terlupakan. Bagi sebagian orang, ini adalah cara untuk menghormati masa lalu dan mereka yang pernah hidup di dalamnya. Bagi yang lain, ini adalah cara untuk menghadapi rasa takut dan memuaskan rasa penasaran yang tak ada habisnya terhadap dunia yang tak terlihat.
Apapun motivasinya, pariwisata berhantu membuktikan bahwa terkadang, hal yang paling menakutkan justru menjadi hal yang paling menarik. (*)
