- MUTIARA adalah sumber pendapatan bagi Qatar di masa lalu. Penemuan minyak tahun 1939 lalu menggantikan posisi tersebut.
- Untuk mengenang perjalanan sejarah tersebut, Qatar membangun Monumen Mutiara dan kini menjadi objek wisata favorit
Saat ini Qatar menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia FIFA 2022. Wisatawan datang berduyun-duyun untuk menyaksikan langsung perhelatan olahraga empat tahunan tersebut.
Selain itu, mereka juga tidak menyia-nyiakan waktu kunjungan di Qatar untuk menjelajahi objek wisata sejarah di negara Qatar tersebut. Salah satunya adalah Monumen Mutiara Qatar.
Kekayaan alam berupa minyak bumi sudah membuat Qatar menjadi salah satu negara termakmur di Timur Tengah bahkan di dunia. Kendatipun demikian, Qatar tidak melupakan perjalanan sejarahnya.
Sejarah
Sejak zaman kuno, Qatar terkenal dengan tepian mutiaranya yang memiliki dasar laut dan perairan dangkal yang hangat. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan tiram penghasil mutiara dan pembuatan salah satu mutiara terbaik di dunia.
Menyelam untuk mencari mutiara adalah kegiatan dan profesi musiman yang biasanya berlangsung antara bulan Juni dan September. Para penyelam dan kru dengan penuh keceriaan akan memulai perjalanan selama dua bulan serta perjalanan 40 hari dengan harapan bisa membawa pulang hasil yang berlimpah.
Penyelaman tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah. Sungguh berbahaya dan mereka harus bertaruh nyawa untuk mendapatkan mutiara. Ancaman yang ada bisa berasal dari barakuda, ular laut, dan hiu di dekatnya.
Ketika Jepang mulai membudidayakan budidaya tiram pada pertengahan 1920-an untuk menghasilkan mutiara, harga mutiara pun menurun. Di sisi lain, minyak ditemukan di Qatar pada tahun 1939 sehingga prioritas negara tersebut mengalami pergeseran besar-besaran. Akhirnya, penyelaman mutiara pun hanya berlangsung hingga sekitar tahun 1950an.
Setelah itu, ia hanya tinggal dalam kenangan. Namun demikian, warisan budaya dan maritim tersebut senantiasa menjadi sumber kebanggaan dan identitas nasional yang maha agung.
Monumen Mutiara
Nah, sejarah dan potensi Qatar di masa lalu terkait dengan mata pencaharian penyelaman mutiara masih dihormati di seluruh Qatar hingga sekarang. Ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah Monumen Mutiara raksasa atau The Pearl Monument di Doha, di sebuah pulau buatan mewah bernama The Pearl-Qatar. Monumen tersebut terletak di salah satu bekas situs penyelaman mutiara utama. Di sinilah Qatar menyelenggarakan acara wisata tahunan berupa Festival Maritim Qatar yang menampilkan cara penyelaman mutiara serta sejarahnya.
Monumen Mutiara ini menggambarkan sebuah tiram raksasa yang berisi air menyerupai kolam infiniti dan airnya tumpah keluar mengalir seperti air terjun. Lalu, di dalam tiram terbuka itulah terdapat bola mutiara raksasa. Pada malam hari, limpahan air tersebut disorot lampu sehingga nampak eksotis dan menjadi objek foto yang instagrammable.
Saat ini, tepian mutiara yang sama menghasilkan ‘harta karun baru’ yang luar biasa, The Pearl-Qatar, sebuah pulau buatan manusia bergaya Riviera bernilai miliaran dolar yang siap menjadi destinasi wisata paling modis di Timur Tengah dan internasional.