- PARADE pembukaan dan pelepasan Peed Aya (Parade) dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 tahun ini benar-benar meriah karena masyarakat amat antusias untuk datang menonton
- Ekstravaganza Kebudayaan Bali ini benar-benar menjadi ajang pertemuan semua kekayaan seni masyarakat Bali. Beruntunglah wisatawan yang sempat menyaksikan perhelatan ini
Sebelum pukul 14:00 Minggu (18 Juni), Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, sudah ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menyaksikan Pembukaan dan Pelepasan Peed Aya (Parade) Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45.
Mengapa mereka sangat antusias? Karena dalam satu kesempatan saja mereka bisa menyaksikan demikian banyak demonstrasi atau pentas kesenian khas peserta dari seluruh kabupaten dan kota se-Bali sesuai dengan tema PKB tahun ini oleh masing-masing.
PKB ke-45 yang mengusung tema Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi (Samudra Cipta Peradaban) dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban. Samudra adalah simbol keluasan ilmu pengetahuan, kedalaman nilai-nilai luhur serta muara bertemunya berbagai cipta, rasa dan karsa umat manusia yang melahirkan kebudayaan adiluhung.
Inilah kemudian yang merepresentasikan peradaban Krama Bali yang luhur, unggul, dan kawista. Samudra juga melambangkan peradaban Bali yang terbuka dengan berbagai kebudayaan masayarakat dari berbagai penjuru dunia serta berpadu secara harmonis dalam memberi keragaman budaya Bali dan mengukuhkan Bali sebagai Pusat Peradaban Dunia.
Pembukaan parade
Pembukaan dan pelepasan parade tersebut dilakukan oleh Ibu Megawati Sukarnoputri, Presiden kelima RI. Sementara itu, menteri yang turut menghadiri acara pembukaan dan pelepasan tersebut adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono.
Dalam Parade tersebut, duta kesenian dari masing-masing kabupaten dan kota di Bali melakukan demonstrasi di depan panggung kehormatan. Kemudian, seperti biasa mereka akan berparade ke barat di Jalan Raya Puputan dan belok kanan di traffic light menuju Kantor Gubernur Bali.
Tampak masyarakat sangat antusias menyaksikan parade kesenian tersebut. Agar rombongan parade bisa lewat, terutama yang membawa perangkat atraksi yang cukup lebar, beberapa kali petugas keamanan dari masing-masing duta kesenian harus meminta penonton agak mundur di sisi kanan dan kiri karena mereka berebut posisi yang bagus untuk mengambil foto baik dengan kamera hp maupun DSLR.