Pesona Desa Wisata Sudaji Yang Memikat Wisatawan

  • Whatsapp
Sapi Gerumbungan
Salah satu potensi budaya yang dimiliki Desa Wisata Sudaji. (Image: Wonderfulimages/Kemenparekraf)
banner 468x60
  • DESA Sudaji adalah desa wisata di Kabupaten Buleleng yang menawarkan potensi wisata alam dan budaya yang eksotis  .
  • Dengan banyak daya tarik yang ditawarkan tentu bisa menjadi pertimbangan untuk memasukkannya ke dalam itinerary Anda

Bila berwisata di Bali Utara, setelah mengunjungi destinasi di kawasan pesisir seperti Pantai Lovina, Yeh Panas Banjar, eks Pelabuhan Buleleng dan Air Sanih, jangan lupa pula mampir di Desa Wisata Sudaji.

Desa Sudaji ini terletak di Kecamatan Sawan, Buleleng. Secara topografis, ia berada di dataran tinggi dan kawasan pegunungan dengan ketinggian 200 sampai 400 meter di atas permukaan laut dan rentang kemiringan 0-10%. Karenanya, Desa Sudaji berhawa sejuk dan basah dengan curah hujan rata-rata 3000 mm per tahun. Sedangkan temperaturnya berada pada kisaran 18-23oC.

Dari Kota Denpasar, desa wisata nan elok ini berjarak sekitar 98 km atau sekitar 2 jam 40 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi. Setibanya di desa ini, wisatawan akan disuguhi panorama alam perbukitan yang indah serta jernihnya air yang mengalir di sekitar persawahan.

Potensi Pertanian

Tanah pertanian di sini termasuk jenis regosol coklat yang tergolong sedang dan subur. Dengan didukung kondisi iklim tropis, Desa Sudaji sangat cocok mengembangkan aneka komoditas seperti padi, kacang-kacangan, serta tanaman hortikultura lainnya. Sedangkan jenis komoditas buah-buahan yang paling banyak dikembangkan adalah durian Bangkok, mangga, rambutan dan manggis.

Sejarah

Secara historis, Desa Sudaji termasuk salah satu desa tua di Buleleng. Dulunya bernama ‘Sari Aji’ lalu berganti nama menjadi Sudaji. Nah secara etimologis, kata Sudaji ini berasal dari dua akar kata’ ‘Suda’ yang bermakna bersih dan ‘Aji’ yang bermakna ajaran.

Daya Tarik dan Fasilitas

Desa Wisata Sudaji adalah desa wisata yang berbasis masyarakat. Dengan kata lain, model pengembangan wisatanya mengedepankan peran serta masyarakat setempat. Masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan dalam berbagai kegiatan kepariwisataan. Dengan demikian manfaat kepariwisataan sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.

Berikut ini adalah beberapa daya tarik dan fasiltias yang ditawarkan oleh Desa Wisata Sudaji yang bisa menjadi unique selling point (USP).

  • Terdapat hutan buatan bernama Hutan Namaste yang dimanfaatkan untuk kegiatan meditasi di dalam hutan, dimana bentuk pohonnya menyerupai gua atau pintu.
  • Potensi kesenian yang beragam seperti adanya tarian maskot Desa Wisata Sudaji yang bernama Tari Prabawaning Sudaji. Tarian ini menggambarkan kegiatan masyarakat desa yang sedang bercocok tanam dengan balutan tradisi khas Bali yang dibawakan oleh pemuda-pemudi dari Desa Sudaji. Ada juga tarian Baleganjur Tunjung Sakti yang melambangkan kebangkitan dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
  • Adanya perhelatan tahunan yakni “Festival Bukaka” setiap Purnama Sasih Karo (sekitar bulan Agustus) yang menggambarkan ucapan terima kasih atas anguerah Tuhan berupa tanah yang subur dan hasil panen yang melimpah.
  • Dilengkapi dengan banyak fasilitas homestay atau akomodasi ramah lingkungan. Bahkan ada yang meraih predikat sebagai tempat healing ke-4 terbaik se-Bali yaitu homestay Omunity Bali. Bangunan ini dibuat dari bambu dan menghadap ke Wantilan di lokasi strategis karena di sampingnya ada kolam renang dan air terjun kolam bundar.
  • Kebun bibit tanaman sayur dan buah-buahan. Selain memiliki kebun, masyarakat di Desa Sudaji juga menjual aneka bibit sayuran dan buah-buahan seperti durian, rambutan, manggis, alpukat, jeruk, klengkeng, sawo, durian dan lain-lain. Nah, bila berkunjung ke sini wisatawan bisa membeli oleh-oleh berupa bibit tanaman. Ini akan selalu mengingatkan mereka tentang Desa Wisata Sudaji.
  • Di sebelah selatan berdekatan dengan objek wisata alam Air Terjun Desa Lemukih. Apa keunikannya? Ada tiga air terjun dalam satu lokasi. Salah satunya memiliki ketinggian hingga 40 meter. Karena ada tiga buah maka ia dikenal dengan nama Triple Waterfall.

Sumber: Jadesta dan Wounderfulimages @ Kemenparekraf

banner 300x250

Related posts

banner 468x60