Taman Ayun Bisa Jadi Itinerari Anda Berikutnya

Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun, Mengwi, Badung.
banner 468x60
  • KEINDAHAN Pura Taman Ayun akan memesona setiap pengunjung. Di samping karena tamannya yang luas, ia juga dikelilingi sebuah kanal yang lebar.
  • Baik umat yang sembahyang maupun pengunjung akan sama-sama mendapat ketenangan dan kesegaran suasana alam pedesaan.

Secara harfiah, Taman Ayun berarti ‘taman yang indah.’ Seperti namanya, kawasan pura ini memang memadukan keindahan taman bernuansa alami dan kanal dengan tata letak dan arsitektur tempat suci umat Hindu.

Pura Taman Ayun adalah pura keluarga Kerajaan Mengwi. Mengingat jauhnya jarak ke berbagai pura kahyangan jagat di Bali dan sulitnya alat transportasi ke sana pada waktu itu, raja juga akhirnya mendirikan tempat pemujaan sebagai penyawangan (representasi) dari sembilan pura utama yang ada di Bali, seperti Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura Batur, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan pura utama lainnya.

Read More

Secara umum, kompleks pura ini memiliki empat halaman dimana yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman terluar disebut jaba dan berlokasi setelah Anda memasuki jembatan di atas kolam atau kanal. Setelah pintu masuk Pura Taman Ayun Bali ini, di sebelah kanannya terdapat sebuah aula atau wantilan untuk mengadakan kegiatan sosial-budaya dan sabungan ayam terkait dengan pelaksanaan upacara. Bangunan lain di area ini adalah tugu air mancur dengan kucuran airnya mengarah ke sembilan mata angin.

Di halaman berikutnya sebelah kanan terdapat komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Di area ketiga atau halaman kedua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama. Setelah memasuki halaman ini, pengunjung akan menemukan sebuah bangunan aling-aling Bale Pengubengan dengan relief bergambar Dewata Nawa Sanga (9 dewa penjaga arah mata angin).

Di halaman yang sama (di sebelah timur) dari Pura Taman Ayun Mengwi ini terdapat pura Dalem Bekak dan di pojok barat terdapat bale kulkul yang tinggi. Sedangkan halaman keempat adalah yang paling suci. Pintu tengah, tempat ke luar masuk mengusung arca dan peralatan upacara lainnya, hanya akan dibuka saat pelaksanaan upacara. Sementara pintu samping kanan digunakan untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura ini. Di area ini terdapat beberapa meru yang menjulang tinggi dengan jumlah tumpang atau atap bervariasi. Di samping itu, ada juga pelinggih candi, padmasana, padma rong tiga dan bangunan lainnya.

Menurut sejarah Pura Taman Ayun, pura ini dibangun pada abad ke-17 (1632-1634) pada masa pemerintahan raja I Gusti Agung Putu. Raja Mengwi ini dibantu oleh arsitek keturunan Tiongkok dari Banyuwangi yang bernama Ing Khang Ghoew dengan nama panggilan I Kaco.

Kawasan pura ini dikelilingi oleh sebuah kanal raksasa yang membuatnya kelihatan seperti sebuah pulau terapung. Selain itu, pura ini juga dikelilingi taman yang asri dengan aneka tanaman bunga dan buah-buahan. Sementara itu, air dari kanal ini secara aktif digunakan untuk mengairi persawahan di kawasan subak yang berada dihilirnya.

Satu hal yang membanggakan adalah pura ini mendapat pengakuan dari UNESCO pada tahun 2012 sebagai situs warisan dunia dengan nama resmi: Lansekap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Sebuah Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana.

 

banner 300x250

Related posts