- KELUCUAN monyet dan pura kuno yang terdapat di objek wisata alam Alas Kedaton menjadi daya tarik uama bagi para wisatawan
- Lokasi yang strategis dari objek wisata ini memungkinkan Anda mengambil paket menarik dalam sekali perjalanan seperti Pura Taman Ayun-Alas Kedaton-Bedugul dan Tanah Lot.
Pernah mendengar objek wisata Alas Kedaton? Mungkin sering karena ini adalah objek wisata alam populer di Bali. Daya tarik utamanya terletak pada kelucuan kera yang dipadu dengan populasi kalong bergelantungan di dalam hutan lindung Desa Kukuh, Marga, Tabanan, dengan luasan sekitar 6,5 hektar.
Sejarah
Menurut sumber-sumber sejarah, Pura Alas Kedaton ini dibangun oleh Mpu Kuturan pada masa pemerintahan raja Sri Masula Masuli di Bali, yang memerintah di Bali tahun 1178 masehi (1100 icaka). Adapaun upacara perayaan ulang tahun pura (piodalan) di Pura Alas Kedaton adalah 10 hari setelah hari raya Kuningan atau hari Anggara Kasih Medangsia.
Keunikan terkait upacara di pura ini adalah tidak adanya penggunaan penjor dan upacara persembahyangan harus sudah selesai sebelum senja hari atau matahari terbenam. Di samping itu, ketika upacara berlangsung juga dirangkaikan dengan tradisi Ngerebeg, dimana para peserta berlari dan bersorak untuk mengunkapkan kegembiraan sambil membawa tombak, tedung serta ranting-ranting pohon.
Kawasan Alas Kedaton
Bisa dikatakan, ini dalah sampel kecil dari hutan tropis Bali. Hingga kini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat adat setempat. Uniknya lagi, di dalam hutan ini ada Pura Alas Kedaton dimana area terdalamnya justeru paling rendah, tidak seperti biasanya yang selalu lebih tinggi. Di sini, aspek religi, konservasi dan ekonomi menyatu sehingga menjadi destinasi wisata yang memberi manfaat bagi masyarakat.
Kawasan hutan lindung objek wisata Alas Kedaton ini dihuni oleh sekitar 2.000 ekor kera. Dari tahun ke tahun jumlahnya pun bertambah. Mereka sudah tidak asing lagi dengan kehadiran manusia. Bahkan pengelola destinasi ini memberi mereka makan ubi setiap hari. Karena itu, kawasan ini aman untuk dikunjungi.
Bila Anda ingin berinteraski, bawalah makanan ringan seperti kacang tanah atau pisang yang dijual di lokasi. Beri monyet Alas Kedaton makan dan Anda pun bisa berfoto bersama mereka. Kendatipun demikian, usahakan berhati-hati dengan barang bawaan seperti dompet, kacamata, handphone atau yang lainnya dan ikuti petunjuk dari pemandu Anda agar tetap aman.
Wisata edukasi
Dengan mengunjungi objek wisata Alas Kedaton atau Alas Kedaton monkey forest, Anda dapat memperkaya wawasan terkait dengan keragaman flora yang terdiri dari berbagai jenis kayu yang biasa ditemukan di dalam hutan tropis. Di samping itu, keragaman faunanya juga menarik karena ada primata dari jenis kera abu-abu dan kalong besar, si pemakan buah yang terbang. Selain ekologi, di sini juga ada objek sejarah berupa pura kuno yang memiliki sejarah unik.
Hutan kera ini adalah salah satu dari serangkaian objek yang terdapat di Bali dan masih aktif hingga kini. Mereka adalah hutan kera Sangeh dan Uluwatu (Badung), hutan Kera Ubud (Gianyar), hutan kera Wanagiri (Buleleng) dan hutan kera Mekori (Tabanan).
Paket wisata
Bila membawa kendaraan sendiri, lokasi objek ini sekitar 25 km dari Denpasar atau 30 km dari Kuta. Ambil arah Denpasar-Gilimanuk dulu, kemudian belok kanan di Simpang Kediri (Patung Soekarno. Namun, bila dari arah sebaliknya, Gilimanuk-Denpasar, belok kiri di sini. Setelah itu, lurus di traffic light di utara dan masuk kawasan Rindam Udayana dan ke lurus (utara) lagi beberapa kilometer hingga ada rambu objek Alas Kedaton. Belok kanan dan Anda sudah memasuki kawasan objek tersebut.
Namun bila Anda ingin mengunjungi objek Alas Kedaton Tabanan serta beberapa objek wisata lainnya dalan sekali perjalanan, ada baiknya mengambil paket yang meliputi kunjungan ke Pura Taman Ayun, Bedugul, hutan kera Alas Kedaton dan terakhir menyaksikan matahari tenggelam di Pantai Tanah Lot.