Africa van Java, Julukan untuk Taman Nasional Baluran  

  • Whatsapp
taman nasional Baluran
Kawanan rusa di Taman Nasional Baluran. (Image: Kemenparekraf)
banner 468x60

Tanah air kita, Indonesia, memiliki sejumlah habitat alami paling menakjubkan di dunia. Inilah yang membuat Indonesia, yang sudah menghabiskan lebih dari tasatu abad melindungi ruang alam kita, menjadi tak tertandingi dalam hal perlindungan satwa liar.

Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur, misalnya, yang didirikan pada tahun 1920 sudah melakukan upaya konservasi sejak tahun 1928. Mungkin inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa taman nasional ini menjadi surga penjelajah sejati.

O ya, secara historis nama Taman Nasional Baluran yang mencakup luas sekitar 25.000 hektar diambil dari nama gunung yang masuk di kawasannya, yaitu, Gunung Baluran. Gunung dengan ketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut ini memiliki beberapa puncak seperti Puncak Aleng, Puncak Kacip dan Puncak Klosot.

Keberadaan taman nasional di kawasan tropis ini membuat Indonesia kaya dengan keragaman satwanya. Taman Nasional Baluran sebagai kawasan pelestarian alam memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan seperti penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan serta menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi

Jurnal Ilmiah Domestic Case Study memaparkan bahwa Taman Nasional Baluran ini mengoleksi sebanyak 444 jenis tumbuhan, terdiri atas 24 tumbuhan eksotis, 265 tumbuhan penghasil obat, dan 37 jenis tumbuhan di ekosistem mangrove.

Selain keragaman jenis flora, taman nasional ini juga disemarakkan oleh kehadiran beragam fauna yang terdiri atas 28 mamalia, 196 spesies burung, ikan dan hewan melata.

Beberapa koleksi jenis burung yang ada di taman nasional ini meliputi ayam hutan merah, ayam hutan hijau, kangkareng, dan rangkong.

Kemudian beberapa jenis mamalia besar yang hidup di kawasan ini meliputi banteng, kerbau liar, rusa, kijang, macan tutul, kucing batu, kucing bakau dan babi hutan. Sedangkan spesies primata yang hidup di kawasan ini adalah kera ekor panjang dan lutung.

Berkat daya tarik karena keragaman satwa dan keindahan dua musim di Taman Nasional Baluran ini, ia pun kemudian mendapat julukan sebagai Little Africa in Java atau Africa van Java. Jadi tidak perlu datang jauh-jauh bila ingin menikmati sensasi wisata alam safari seperti di Afrika.

Didukung oleh adanya Savana Bekol yang ditumbuhi hamparan rerumputan dan pepohonan menawan taman nasional ini menjadi rumah asyik bagi aneka satwa seperti rusa, kera, lutung, kerbau, banteng, burung merak dan ular. Nah, pada musim kering atau kemarau, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan indah yang keadaannya mirip dengan suasana di daratan Afrika sana. Hamparan rerumputannya berwarna kuning pucat. Sebaliknya, pada musim hujan rerumputan tersebut menjadi hijau dan kelihatan memesona apalagi berlatar belakang Gunung Baluran.

Tambahan pula ada sejumlah burung-burung kecil yang menjadi pemandangan eksotis yang menghadirkan suasana alam seperti di Afrika.

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60