PESTA Kesenian Bali (PKB) yang ke-46 tahun 2024 ini hadir sebagai ajang bergengsi yang mempertemukan berbagai bentuk seni dari seluruh Bali. Tahun ini, salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu adalah pameran lukisan.
Menampilkan lebih dari 111 seniman berbakat dari berbagai latar belakang dengan karya-karya yang sarat makna, pameran atau Bali Kandarupa 2024 ini menjanjikan pengalaman yang memukau dan mendalam. Secara bersamaan, Bali Kandarupa 2024 ini berlangsung di 3 lokasi, yaitu Gedung Kriya, Taman Budaya Provinsi Bali (Denpasar) serta Museum Puri Lukisan dan Museum Neka (Ubud).
Dengan mengusung tema “Charma Manu Candika: Sastra Rupa Karman Candika,” pameran tahun ini mengajak pengunjung untuk menjelajahi kedalaman seni rupa dalam budaya Bali.
PKB tahun ini yang mengangkat tema ‘Jana Kerti Paramaguna Wikrama (Harkat Martabat Manusia Unggul) sejalan dengan tema Bali Kandarupa 2024 yaitu Charma Manu Candika (Sastra Rupa Karaman Arstistika” yang memosisikan pelaku artistik atau seniman.
Tema ini menempatkan karya seni rupa Bali yang mengorbit sedari lukisan wayang klasik gaya Kamasan hingga generasi cemerlang Pita Maha. Hakekat keberadaannya mencerminkan keutuhan mahakarya pelukis Bali sebagai Manusia atau Insan Pencipta.
Secara khusus dihadirkan pula karya-karya maestro dari berbagai latar belakang aliran dan wilayah cipta sebagai cerminan pencapaian seni rupa Bali yang sudah tersohor hingga mancanegara dan juga sebagai persembahan kepada para maestro seni Bali seperti AA Gede Raka Puja, Dewa Nyoman Batuan, I Gusti Ketut Kobot, Ketut Santosa, I Wayan Tangguh, Mangku Nyoman Kondra, Wayan Barwa dan Wayan Pendet.
Para seniman yang berpartisipasi pada pameran kali ini antara lain: AA Gede Anom Sukawati, AA Juliartha, Cokorda Alit Artawan, I Gede Aagus Mahardika dan lain-lain. Sementara itu, tim kurator untuk pameran lukisan ini terdiri dari Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, Dr. Ketut Muka P, M.Si. dan Warih Wisatsana.
Karya-karya seni yang ditampilkan pada pameran ini penuh makna, yang mencerminkan berbagai aspek kehidupan manusia dalam perspektif budaya Bali. Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah lukisan wayang gaya Kamasan. Lukisan ini terkenal dengan detailnya yang rumit dan penuh warna, mengisahkan cerita-cerita epik dari Ramayana dan Mahabharata.
Lukisan wayang gaya Kamasan yang klasik dan tradisional, misalnya, akan membawa pengunjung merasakan keindahan dan keagungan seni Bali yang telah diwariskan secara turun-temurun. Selain lukisan Kamasan, pameran ini juga menampilkan berbagai karya kreatif lainnya yang menggambarkan ekspresi moderen dan kontemporer dari seniman-seniman Bali.
Setiap lukisan mengandung pesan dan makna mendalam, memberikan pengalaman visual yang memikat sekaligus merangsang pemikiran. Para seniman menggunakan berbagai teknik dan media untuk menyampaikan ide-ide mereka, menciptakan karya seni yang unik dan inovatif.
Manfaat Mengunjungi Pameran Seni
Mengunjungi pameran seni seperti “Charma Manu Candika: Sastra Rupa Karman Candika” tidak hanya memberikan manfaat edukasi dan hiburan, tetapi juga memberikan manfaat relaksasi dan inspirasi.
Seni memiliki kekuatan untuk menyegarkan pikiran, membantu mengurangi stres, dan meningkatkan kreativitas. Pameran ini juga menjadi kesempatan untuk lebih memahami dan menghargai warisan budaya Bali yang kaya dan beragam.