Banyu Pinaruh, Penyucian Diri di Awal Tahun Pawukon

Pantai Mertasari Denpasar
Perayaan Banyu Pinaruh di Pantai Mertasari, Denpasar (Dok. Nusaweek)
banner 468x60
  • PENGETAHUAN suci dan ilmu pengetahuan lainnya diharapkan mampu membawa umat manusia keluar dari kegelapan (avidya) dalam mengarungi kehidupan di dunia ini
  • Banyu Pinaruh menandai awal siklus baru tahun pawukon yang disambut dengan pembersihan jiwa dan raga

Perayaan Hari Saraswati oleh umat Hindu yang ditujukan untuk memuja Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan ditandai dengan persembahyangan di sekolah-sekolah dan pusat pembelajaran oleh siswa dan para pendidik serta masyarakat lainnya di pura umum seperti Jagatnatha. Di rumah, dilanjutkan dengan persembahyangan dan ritual untuk buku-buku, lontar serta sumber pengetahuan lainnya.  Perayaan ini jatuh setiap 210 hari berdasarkan kalender pawukon Jawa-Bali, yaitu Saniscara Umanis Watugunung (tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 5 Juli).

Keesokan harinya, umat Hindu melanjutkan prosesi ini dengan perayaan Banyu Pinaruh. Mereka menuju sumber-sumber air seperti danau, sungai, beji (pancuran atau sumber air yang disucikan) maupun pantai. Dengan membawa sesajen berupa canangsari, mereka melakukan persembahyangan terlebih dahulu yang bermakna sebagai penyucian dan pembersihan diri serta memohon keselamatan kepada Tuhan.

Read More

Secara harfiah, Banyu berarti air dan Pinaruh berarti kawruhan atau pengetahuan. Jadi hari raya ini bermakna sebagai penyucian pikiran dengan air ilmu pengetahuan melalui sarana berupa air kembang (kumkuman). Air ini dibawa ke tempat sumber air yang dituju seperti disebutkan di atas. Ritual ini bertujuan membersihkan segala kekotoran jiwa dan raga atau kegelapan pikiran (avidya) melalui mandi dengan air ilmu pengetahuan.

Setelah mandi di sumber air tersebut dilanjutkan dengan mandi dengan air kumkuman (air aneka bunga wangi). Ritual mandi ini disertai permohonan kesucian jiwa dan raga agar bisa harum mewangi laksana bunga-bunga tersebut.

Di samping itu, prosesi pembersihan diri ini juga dalam rangka menyambut periode tahun baru berdasarkan pawukon (210 hari). Satu tahun pawukon terdiri dari 30 wuku dan satu wuku berlangsung 7 hari, dimana wuku pertama adalah Sinta dan yang terakhir adalah Watugunung. Namun tidak seperti tahun-tahun yang lain yang ditandai dengan penambahan satu tahun. Tahun pawukon tidak berangka tahun numerik dan hanya menandai periode siklus. Jadi umat berharap memiliki jiwa dan raga yang bersih dalam menyongsong tahun baru.

Di Kota Denpasar, masyarakat memadati area di sepanjang Pantai Sanur, mulai dari Pantai Padanggalak hingga Pantai Mertasari di pojok selatan serta pantai-pantai lainnya guna merayakan Banyu Pinaruh ini seperti terlihat pada gambar. Wisatawan juga dapat menyaksikan perayaan ini dari pagi hingga menjelang tengah hari.

banner 300x250

Related posts