PANORAMA indah memikat mewarnai hari yang dingin di Kutub Utara, yang mana pada saat itu ada seekor beruang besar bernama Bruno sedang berjalan-jalan di atas bongkahan es. Ia begitu menikmati keindahan pemandangan salju yang berkilauan dan merasakan angin sepoi-sepoi yang dingin menyegarkan.
Namun, karena terlalu asyik menikmati pemandangan, Bruno tidak memperhatikan langkahnya dan tiba-tiba, “Brak!” sebuah bongkahan es besar runtuh dari atas tebing dan menimpa Bruno.
Bruno terperangkap di bawah bongkahan es itu. Ia mencoba mendorong bongkahan itu dengan semua kekuatannya, tapi es itu terlalu besar dan berat. Bruno mulai merasa putus asa.
Ia menggeram pelan, “Tolong… ada yang bisa membantu?”
Di kejauhan, segerombolan pinguin yang sedang berenang mendengar suara Bruno. Pinguin-pinguin ini sangat ceria dan selalu bersemangat. Pemimpin mereka, seekor pinguin bernama Pippin, memutuskan untuk melihat apa yang terjadi.
“Ayo, teman-teman! Kita lihat ada apa di sana!” seru Pippin dengan semangat.
Ketika mereka tiba, mereka melihat Bruno yang besar terjepit di bawah bongkahan es. Pippin dan pinguin-pinguin lainnya terkejut melihat situasi tersebut, tetapi mereka tidak panik.
“Jangan khawatir, Tuan Beruang! Kami akan membantumu keluar dari sana,” kata Pippin dengan penuh keyakinan.
Pippin dan teman-temannya mulai mematuk-matuk bongkahan es itu dengan paruh mereka yang tajam. Mereka bekerja tanpa henti, mematuk dan mematuk, meskipun butuh waktu yang lama dan usaha yang besar. Bruno memperhatikan usaha mereka dengan kagum dan harapan baru mulai timbul di hatinya.
Setelah beberapa jam yang melelahkan, bongkahan es itu mulai retak. Pippin memberikan patukan terakhir yang kuat dan, “Brak!” bongkahan es itu pecah berkeping-keping. Bruno akhirnya bisa bangkit dengan lega. Ia mengibas-ngibaskan salju dari bulunya dan menghela napas dalam-dalam.
“Terima kasih, teman-teman pinguin! Kalian telah menyelamatkan hidupku,” kata Bruno dengan tulus.
Pippin dan pinguin-pinguin lainnya tersenyum bangga.
“Senang bisa membantu, Tuan Beruang!” jawab Pippin dengan riang.
Sejak hari itu, Bruno dan segerombolan pinguin itu menjadi sahabat karib. Mereka sering bermain bersama di es, berenang di laut, dan menikmati makanan bersama.
Persahabatan mereka yang unik menjadi cerita terkenal di Kutub Utara, mengajarkan kepada semua makhluk bahwa dengan kerja sama dan keberanian, tidak ada yang tidak mungkin.
Dan begitulah, di tengah dinginnya Kutub Utara, terjalin persahabatan hangat antara seekor beruang besar dan segerombolan pinguin yang tak kenal lelah. (*)