Bule Baik Hati dan Sampah yang Berulang Kali Kembali 

Cleaning service
Ilustrasi petugas kebersihan lingkungan dan seorang bule. (Image: GwAI/Nusaweek)
banner 468x60

SEMILIR angin pagi berhembus dan meniup dedaunan. Ada yang rontok dan ada yang beterbangan. Di sebuah vila eksotis di Bali, ada seorang turis bule bernama Mr. John menyewa sebuah villa pribadi untuk menikmati liburannya. Karena sangat peduli dengan kebersihan, ia selalu memastikan sampahnya dibuang dengan benar.

Pada suatu kesempatan, setelah menikmati sarapan nasi goreng dan segelas jus mangga, ia keluar dari vila dengan kantong sampah kecil di tangan.

Read More

Di depan vila, ia melihat seorang pria lokal bertopi caping, mengenakan rompi oranye dengan tulisan “Petugas Kebersihan Desa”. Dengan senyum lebar, Mr. John menyerahkan kantong sampahnya sambil berkata dengan aksen khasnya, “Here, for you!”

Petugas kebersihan, Pak Made, bingung sejenak, tapi tetap menerima kantong itu. Namun, begitu ia membukanya dan melihat isinya hanyalah sisa makanan dan plastik bekas, wajahnya berubah penuh tanda tanya. “Lho, ini sampah?” katanya.

John tetap tersenyum, mengangguk penuh keyakinan. “Yes, yes! You take it. Good man!” katanya sambil menepuk bahu Pak Made dengan penuh kehangatan, seolah-olah memberikan hadiah yang sangat berharga.

Pak Made yang masih setengah bingung akhirnya tetap membuang sampah itu ke tempatnya. Ia pun berlalu sambil menggaruk-garuk kepala.

Keesokan harinya, Pak Made kembali menyapu jalanan dekat vila. Tiba-tiba, Mr. John muncul lagi dengan kantong sampah baru. Dengan penuh semangat, ia menyerahkannya kepada Pak Made dan berkata, “Here, for you again!”

Pak Made mulai curiga. “Wah, ini bule baik banget sih, tapi kok baiknya aneh?” pikirnya. Namun, ia tetap menerimanya.

Hari ketiga, kejadian yang sama terulang. John kembali menyerahkan kantong sampahnya dengan penuh kebaikan hati. Kali ini, Pak Made penasaran dan mencoba menjelaskan. “Mister, ini bukan hadiah, ini sampah. Bukan buat saya.”

John mengangguk-angguk dengan ekspresi serius, lalu berkata, “Yes, yes, sampah! For you! You are the best! Clean Bali!” sambil memberikan jempol.

Pak Made hanya bisa menghela napas panjang. “Astagaaa… Kalau begini terus, besok dia kasih sampah lebih besar lagi,” gumamnya sambil memasukkan kantong itu ke tempat sampah yang benar.

Namun, puncaknya terjadi keesokan harinya. John muncul dengan kantong yang lebih besar. Kali ini, ia tersenyum lebar dan berkata dengan bangga, “Surprise for you, my friend!”

Pak Made nyaris pingsan. “Waduh, ini bule pikir aku siapa? Tukang koleksi sampah pribadi?” katanya sambil tertawa geli.

Akhirnya, dengan sedikit bahasa tubuh dan bantuan Google Translate, Pak Made berhasil menjelaskan bahwa sampah itu bisa langsung dibuang sendiri ke tempat sampah di sudut jalan, tanpa perlu “hadiah khusus” untuknya.

John akhirnya paham dan tertawa terbahak-bahak. “Ohhh, I see! Sorry, my friend!” katanya sambil memukul dahinya sendiri.

Sejak saat itu, setiap kali mereka bertemu, mereka selalu tertawa mengingat kejadian lucu itu. Pak Made pun mendapat julukan baru dari teman-temannya: “Pak Sampah Bule.” 😆

banner 300x250

Related posts