- Kehadiran internet banyak membantu memudahkan kehidupan manusia dalam bekerja, belajar, berbisnis dan menikmati hiburan
- Untuk bekerja, misalnya, kini banyak orang bekerja dari jarak jauh. Bahkan ada yang melakukannya sambil berwisata
Digital nomads atau pengembara digital adalah mereka yang menggunakan teknologi telekomunikasi dan informasi untuk mencari nafkah dan, secara umum, menjalani hidup mereka secara nomaden atau berpindah-pindah. Para pelakunya sering bekerja jarak jauh dari luar negeri, kedai kopi, perpustakaan umum, ruang kerja bersama (co-working space), atau dimana saja yang penting ada koneksi internet.
Dengan berbekal laptop dan koneksi Internet nirkabel lewat ponsel cerdas, hotspot seluler atau kabel serat optik, mereka bisa bekerja di akomodasi yang mereka sewa, baik itu hotel, villa atau penginapan. Bila membutuhkan interaksi dengan sesama pelaku digital nomad, mereka bisa bertemu di ruang kerja bersama atau kafe. Di sana mereka berdiskusi atau bertemu klien.
Apa Itu Digital Nomad?
Menurut situs Investopedia.com, digital nomads didefinisikan sebagai mereka yang tidak bergantung pada lokasi dan menggunakan teknologi untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka bisa bekerja dari jarak jauh atau telecommuting daripada hadir secara fisik di kantor pusat atau kantor perusahaan. Fenomena ini sudah ada jauh sebelum merebaknya pandemi Covid-19.
Gaya hidup seperti ini dimungkinkan karena adanya sejumlah inovasi, termasuk kehadiran perangkat lunak manajemen konten, akses Internet murah melalui akses Wi-Fi, smartphone, dan Voice-over-Internet Protocol (VoIP) untuk tetap berhubungan dengan klien dan pemberi kerja.
Secara ringkas, digital nomad mengacu kepada hal-hal berikut:
- Individu yang bekerja dari jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
- Mereka yang bekerja di luaran sana seperti di kafe, pantai atau kamar hotel dan mereka tidak terikat pada satu lokasi mana pun.
- Cenderung dilakukan oleh anak-anak muda yang melek teknologi terutama di bidang teknologi informasi, internet marketing, konten kreatif dan niaga elektronik (e-commerce).
Siapa saja si digital nomad tersebut?
Mereka cenderung terdiri dari kaum muda, dan dapat ditemukan bekerja di sebagian besar industri yang meliputi bidang pemasaran, desain, teknologi informasi, penulisan, media, bimbingan belajar, dan konsultasi. Mereka bisa jadi karyawan jarak jauh atau karyawan alihdaya.
Kendatipun secara teknis sebagian besar telecommuters dan freelancer adalah digital nomad, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan mereka yang tinggal atau bepergian ke luar negeri saat bekerja. Karenanya mereka bisa bekerja sambil berwisata atau sebaliknya. Tidak jarang pula mereka yang sedang berlibur dan membagi pengalamannya lewat tulisan, foto dan video dengan menjadi blogger, vlogger atau influencer.
Sejumlah digital nomad memiliki banyak klien dan mencari nafkah melalui kombinasi pekerjaan, sementara yang lain memiliki perjanjian formal atau semi-formal dengan klien yang menjamin sejumlah jam kerja.
Ada beberapa destinasi favorit para digital nomad di Bali seperti Ubud, Sanur, Canggu dan Seminyak. Perbedaan lokasi ini juga memungkinkan mereka untuk berpindah-pindah untuk mendapatkan pergantian suasana agar tidak jenuh. Di samping itu, mereka juga bisa menyelingi aktivitas rutin dengan berselancar atau mengambil kelas yoga, kelas memasak atau yang lainnya.