SIAPA bilang aktivitas wisata menyelam itu selalu serius? Di balik keindahan bawah laut, seringkali terselip momen-momen kocak antara pemandu atau instruktur dan wisatawan asing. Dari salah dengar yang bikin gemas hingga pertanyaan polos yang mengocok perut, siap-siap tertawa terbahak-bahak dengan 5 cerita tanya jawab paling menghibur dari dunia diving dan traveling!
- Si Babi Laut yang Hilang
Instruktur: “Baik, tim! Ingat, sebelum terjun, pastikan buddy Anda sudah siap. Kita tidak mau ada yang terpisah di bawah sana.”
Turis Asing (dengan wajah bingung): “Maaf, Pak Instruktur… babi? Maksud Anda, ada babi laut di sini? Apakah mereka ramah? Saya ingin berfoto dengannya!”
Instruktur (menahan tawa): “Oh, bukan ‘babi’ laut, Tuan! Itu ‘buddy’, teman menyelam Anda. Tapi kalau Anda bisa menemukan babi laut yang tersenyum, saya traktir makan malam!”
Turis Asing: “Ah, ‘buddy’! Saya kira saya akan menemukan harta karun kuliner di bawah laut!”
- Selfie dengan Hiu yang Tersenyum
Turis Asing: “Instruktur, nanti kalau kita ketemu hiu, bisakah saya berfoto selfie dengannya? Tapi dia harus tersenyum lebar, ya!”
Instruktur: “Hmm, menarik sekali idenya, Nyonya. Tapi sepertinya hiu-hiu di sini belum lulus sekolah akting. Mereka lebih suka pose ‘garang’ daripada ‘senyum manis’. Mungkin Anda bisa coba ajari mereka di lain waktu?”
Turis Asing: “Oh, sayang sekali! Saya sudah membayangkan senyum lebar hiu di Instagram saya!”
- Mantap Jiwa vs. Mentega Jiwa
Pemandu Lokal: “Oke, teman-teman, kalau kalian merasa pemandangannya indah sekali, kalian bisa bilang ‘Mantap jiwa!’”
Turis Asing (bersemangat, tapi sedikit salah dengar): “Jadi, kalau pemandangannya bagus, saya bilang ‘Mentega jiwa!’? Wah, seperti makanan enak ya!”
Pemandu Lokal (tertawa terbahak-bahak): “Hampir tepat, Nyonya! ‘Mantap jiwa’ itu artinya luar biasa. Kalau ‘mentega jiwa’, itu mungkin lebih cocok untuk sarapan di surga!”
Turis Asing: “Ah, jadi saya harus ingat: ‘Mantap jiwa’ untuk laut, ‘mentega jiwa’ untuk roti!”
- Sendok Nasi di Bawah Laut
Instruktur (mengeluarkan sendok nasi dari saku BCD turis): “Maaf, Tuan, ini… sendok nasi?”
Turis Asing (dengan bangga): “Oh, itu! Siapa tahu nanti di bawah air ada restoran rahasia yang menyajikan nasi goreng seafood, kan? Saya tidak mau ketinggalan kesempatan!”
Instruktur (menggeleng-gelengkan kepala): “Tuan, di bawah air kita hanya bisa ‘makan’ pemandangan. Tapi ide Anda cukup… inovatif. Mungkin kita bisa patungan buka restoran bawah air setelah ini!”
Turis Asing: “Ide bagus! Saya sudah punya sendoknya!”
- Penyu yang Cuek Diajak Tos
Turis Asing (setelah naik ke permukaan, dengan wajah sedikit kecewa): “Instruktur, saya barusan mencoba mengajak si penyu raksasa tos! Tapi dia cuma menatap saya aneh, lalu berenang menjauh. Dia tidak suka saya ya?”
Instruktur (tersenyum geli): “Ah, Tuan, itu bukan berarti dia tidak suka Anda. Mungkin dia sedang buru-buru ada janji penting dengan terumbu karang, atau mungkin dia cuma tidak tahu cara ‘tos’ dengan manusia. Lain kali coba ajak dia ‘berpelukan’ saja, tapi jangan disentuh ya!”
Turis Asing: “Oh, jadi penyu itu sibuk! Saya kira dia pemalu. Baiklah, lain kali saya akan bawa papan tulis untuk komunikasi yang lebih baik!” (*)







