FAMILIARIZATION Trip, atau sering disebut Fam Trip, adalah perjalanan wisata eksklusif yang diselenggarakan untuk para profesional bidang pariwisata, influencer dan media massa untuk merasakan langsung destinasi wisata. Melalui pengalaman ini, para peserta dapat mengeksplorasi keajaiban dan keistimewaan tempat-tempat wisata baru yang berpotensi untuk membangun kerjasama bisnis serta membagikan cerita dan ulasan autentik kepada audiens media.
Terkait dengan hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Flores, Juneyao Airlines, dan Air Asia menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata pengenalan atau familiarization trip (famtrip) dengan mengundang biro perjalanan dari Tiongkok.
Famtrip ini dimaksudkan untuk memperluas akses pasar wisatawan Tiongkok ke Labuan Bajo dan menjaga eksistensi destinasi ‘Beyond Bali’ sebagai top-of-mind destination bagi wisatawan Tiongkok.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, Selasa (21 Mei) menjelaskan bahwa Labuan Bajo perlu dipromosikan secara intensif sebagai salah satu dari 5 Destinasi Prioritas Pariwisata, sehingga wisatawan Tiongkok juga dapat mengunjungi destinasi tersebut dan sekitarnya.
“Ini yang kita inginkan untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, yang nantinya wisatawan Tiongkok dapat memperpanjang masa tinggal mereka dan meningkatkan pengeluaran di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.
Tiongkok selalu menjadi salah satu pasar utama bagi Wonderful Indonesia karena ada lebih dari 2 juta kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia sebelum pandemi COVID-19. Selain itu, negeri Tirai Bambu tersebut juga menempati posisi empat besar dalam hal jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan total 707.347 kunjungan sepanjang Januari-November 2023.
Wisatawan Tiongkok juga merupakan salah satu pembelanja luar negeri terbesar dengan pengeluaran rata-rata per kedatangan (ASPA) mencapai 1.386,55 dolar AS.
Saat ini ada 113 penerbangan langsung (HO1355 rute PVG-DPS) yang dilakukan Juneyao Airlines sejak 20 Januari hingga 16 Mei 2024 dengan total 18.281 penumpang masuk ke Bali.
“Kami yakin penerbangan langsung Juneyao Airlines ke Bali dapat menjadi stimulus besar bagi wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke destinasi ‘Bali add-on’, khususnya Labuan Bajo. Oleh karena itu, kami sangat mendorong Juneyao Airlines untuk meningkatkan frekuensi sekaligus membuka rute baru ke kota-kota lain di Indonesia, termasuk Labuan Bajo,” kata Made Marthini.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/ Baparekraf, Raden Wisnu Sindhutrisno, berharap program famtrip ini dapat membuat biro perjalanan asal Tiongkok ini lebih mengenal Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi unggulan Wonderful Indonesia, serta mendorong eksplorasi lebih lanjut peluang kolaborasi dengan pelaku parekraf Indonesia.
Wisnu meyakini bahwa beragam atraksi, sarana, dan prasarana yang dimiliki Labuan Bajo akan dapat berkontribusi untuk mengejar capaian target 1,5 juta wisatawan asal Tiongkok pada 2024.
“Kami berterima kasih kepada mitra yang mendukung program ini, yaitu Juneyao Airlines dan Air Asia sebagai mitra maskapai resmi kami untuk membawa peserta dari Tiongkok ke Labuan Bajo melalui Bali; AYANA Komodo Waecicu Beach untuk akomodasi, makan malam, dan tempat pertemuan table-top di Labuan Bajo; Bali Dynasty Resort untuk akomodasi di Bali, Zada Liveaboard untuk pengalaman live on board, Canna Bali untuk makan malam di Bali, dan Impiana Private Villas Bali untuk pengalaman tradisional Bali SPA,” kata Wisnu.
Lima biro perjalanan asal Tiongkok berpartisipasi dalam famtrip ini yaitu Beijing Pipikou International Travel Agency; Shanghai New Comfort International Travel; Shanghai Haha Tour; Beijing Best Service International Travel Service; dan Zhejiang Everbright International Tourism.
Farmtrip ini tentu akan memberikan pengalaman bagi travel agent asal Tiongkok untuk menjelajahi Labuan Bajo dan sekitarnya melalui Bali, serta mempertemukan seller Labuan Bajo di Table-Top Meeting guna membahas peluang kerja sama, khususnya dalam penjualan paket wisata. (Sumber: Kemenparekraf)