Goa Batu Cermin Menyimpan Banyak Jejak Sejarah

  • Whatsapp
Batu Cermin
Objek wisata Goa Batu Cermin di Labuan Bajo. (Image: Kemenparekraf)
banner 468x60

Destinasi wisata Labuan Bajo di NTT kini semakin populer di kalangan wisatawan. Apalagi dalam beberapa waktu kedepan akan menjadi venue KTT ASEAN ke-42. Tentu ini akan menjadi ajang promosi yang amat baik dan strategis.

Banyak destinasi lokal yang sudah diperbaiki oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR. Salah satunya adalah destinasi wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo. Beberapa fasilitas, jalan akses dan sarana penunjang lainnya diperbaiki agar pengunjung nantinya merasa aman dan nyaman saat mengunjungi destinasi tersebut.

Read More

Goa Batu Cermin ini direvitalisasi oleh pemerintah agar bisa difungsikan sebagai geopark yang menonjolkan keasilan alamnya yang dipenuhi dengan pohon bambu endemik dan khas. Nantinya, kawasan wisata ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti museum, tempat penelitian batuan, ruang budaya, serta ruang terbuka hijau dengan rumah adat Manggarai, Mbaru Niang,

Goa Batu Cermin ini berjarak sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kota Labuan Bajo. Goa ini adalah salah satu destinasi wisata yang potensial, unik, dan masih asli. Untuk wisatawan, di kawasan Goa Batu Cermin juga sudah disiapkan tempat suvenir yang berisikan berbagai produk ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Asal-Usul Nama “Goa Batu Cermin”

Mengapa destinasi wisata ini diberi nama “Batu Cermin?” Goa Batu Cermin atau dikenal dengan nama Goa Watu Sermeng dalam bahasa setempat terdiri dari dua kata, yakni watu yang berati batu, dan sermeng adalah cermin.

Dinamai “Batu Cermin” karena masuknya sinar matahari ke dalam sela-sela goa. Kemudian sinar tersebut seakan memantul ke batu-batu lainnya yang berperan seperti cermin, sehingga pantulannya dapat menyinari seluruh ruangan yang ada di dalam goa.

Banyak wisatawan yang tertarik datang ke sini karena merasa penasaran dan ingin membuktikan bahwa dinding memang memantulkan cahaya seperti cermin. Hal itu terjadi karena dinding goa tersebut mengandung banyak garam.  Saat berkunjung ke sini, pastikan Anda ditemani oleh seorang pemandu wisata profesional.

Legenda

Berkat jejak-jejak sejarah yang dimilikinya, destinasi wisata Goa Batu Cermin sangat cocok menjadi destinasi wisata edukasi yang sangat menarik untuk dijelajahi lebih dalam.

Konon, Goa Batu Cermin ini ditemukan oleh seorang misionaris sekaligus arkeolog asal Belanda pada 1951 yang bernama Theodore Verhoven. Dahulunya gua ini berada di bawah permukaan laut yang kemudian muncul ke permukaan darat karena adanya aktivitas gempa bumi. Karena itu, ia menjadi naik ke permukaan, dan posisinya kini lebih tinggi daripada pantai.

Hal tersebut dibuktikan oleh keberadaan fosil batu karang di bagian dinding Gua Batu Cermin. Bahkan, di atas langit-langit gua juga ditemukan fosil penyu. Hal ini pun makin memperkuat bahwa gua ini sempat berada di dalam laut.

Tak mengherankan jika beberapa fosil binatang laut juga ditemukan di dalam goa ini. Goa favorit wisatawan ini memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan luas 19 hektar. Selain itu, di dalam gua juga ada juga kejutan lainnya, yakni penampakan relief berwarna putih yang menyerupai Bunda Maria pada salah satu dinding gua bagian atas. Konon, masyarakat setempat menyebutkan kemunculan relief patung Bunda Maria tersebut terjadi secara alami.

Waktu berkunjung

Waktu terbaik untuk datang berkunjung ke Goa Batu Cermin ini adalah pukul 9.00 pagi hingga pukul 12.00 siang. Saat ini pengunjung akan bisa melihat sinar matahari yang memantul pada dinding gua. Tentu saja hasil pantulannya sangat indah dan memesona.

Lalu keberadaan fosil pada dinding goa akan membantu Anda bisa mempelajari bentuk makhluk hidup pada masa lampau. Bukan itu saja. Anda pun bisa menikmati keindahan stalakmit dan stalaktit yang memiliki bentuk unik dan menambah keelokan pemandangan dalam goa.

Gua ini lumayan sempit ditambah lagi adanya stalakmit dan skalaktit disekitarnya, sehingga pengunjung harus berhati-hati. Sekali putaran menjelajahi gua ini akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk rombongan 10 orang.

Selain keindahan gua, kawasan di sekitar gua juga lumayan indah dengan udara yang bersih dan segar serta dikelilingi tumbuhan hijau, hingga hutan bambu  yang tentunya akan memanjakan mata Anda.

Nah, bagi peghobi fotografi tentu saja di tempat ini akan sangat menggiurkan dan tak boleh dilewatkan karena mereka bisa menemukan berbagai objek yang bisa menjadi sasaran untuk bidikan kamera untuk menghiasi halaman media sosial dan menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60