TUKAD Badung yang membelah kota Denpasar yang dulunya kelihatan kumuh kini sudah disulap menjadi sebuah taman masa kini nan indah. Baik dilihat dari atas maupun dari bawah (pinggir sungai) akan sama-sama indah.
Pada sore hari yang cerah, banyak pengunjung berdatangan untuk bersantai dan menikmati keindahan taman bersama keluarga. Bantaran kali ditata sedemikian rupa sehingga alur sungai kelihatan seperti elemen pelengkap taman saja. Kita tidak terasa berada di sungai seperti sungai pada umumnya. Dinding sungai dihias secara kreatif dengan berbagai ornament unik dipadukan dengan lansekap yang elegan baik di sebelah barat maupun di sebelah timur sungai.
Untuk bermain dekat air, sudah disediakan jembatan apung yang menghubungkan tepi barat dan timur. Kendatipun demikian, tetaplah berhati-hati pengan berpegangan pada bagian jembatan ketika menyeberang agar tidak terpeleset karena ketika melintas di atas badan jembatan akan sedikit bergoyang. Usahakan jangan sampai kehilangan keseimbangan ya.
Tempat duduk yang unik dan teras yang landai juga disediakan di kedua sisi untuk bisa bersantai bersama keluarga, saudara atau teman. Banyak pengunjung memanfaatkan kesempatan untuk berswafoto dengan latar belakang foto sejarah di tepi barat sungai. Bagi penggemar swafoto, ada baiknya datang lebih awal agar suasana lebih terang tanpa mengandalkan cahaya lampu.
Di samping itu, ada juga foto-foto kesenian yang dipajang pada dinding sungai. Jadi lokasi ini tidak ubahnya seperti tempat pameran seni.
Malam harinya, aneka lampu berwarna-warni turut meramaikan suasana Taman Kumbasari dan kita seakan diajak ke arena pesta meriah. Berjalan-jalan bersama keluarga di tepian sungai rasanya sangat menyenangkan. Kita bisa menyeberang lewat jembatan atas maupun jembatan bawah.
Bila sudah bosan atau payah berjalan-jalan atau menikmati suasana malam di Taman Kumbasari, Anda tentunya ingin menikmati kuliner lokal yang bisa ditemukan di area Pasar Kumbasari atau di sebelah barat Sungai Badung.
