Jembatan Kuno Terlupakan, Legendanya Kini Tak Pernah Mati

Jembatan kuno dan relief macan
Ilustrasi jembatan kuno dengan relief macan pada dinding ujungnya. (Image: GwAI/Nusaweek)
banner 468x60

KLASIK dan menarik—Di sudut tersembunyi Bali, jauh dari gemerlap pantai dan resort mewah, berdiri sebuah jembatan tua peninggalan zaman Jepang. Konon, jembatan ini dibangun pada masa pendudukan Jepang sebagai jalur logistik, namun kini tak lagi dipakai. Dindingnya berhiaskan relief harimau mistis, simbol keberanian dan perlindungan, yang dipercaya oleh penduduk sekitar memiliki kekuatan supranatural.

Meskipun tak lagi digunakan sebagai jalur utama, jembatan tua itu kini menjadi daya tarik wisata malam hari. Pemerintah daerah memasang lampu kebiruan futuristik yang kontras dengan batuan kuno, menciptakan nuansa magis yang memikat para wisatawan. Di bawahnya, pasar rakyat malam menjajakan kuliner khas Bali, kerajinan tangan, dan pertunjukan tarian tradisional yang menambah kesan mistis.

Kedatangan Wisatawan Asing

Suatu malam, Daniella, seorang fotografer asal Italia, tiba di lokasi dengan kameranya. Dia mendengar desas-desus tentang keangkeran jembatan ini, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar daripada rasa takutnya.

Ia berjalan mendekati relief harimau yang terpahat di dinding jembatan. Di bawah sorotan lampu biru, relief itu tampak hidup—matanya seolah bersinar, dan bulu-bulunya seakan bergetar tertiup angin malam.

“Menakjubkan…” gumam Daniella sambil mengambil foto.

Seorang pria tua penjual sate di pasar malam menatapnya. Pak Made, seorang penduduk lokal, mendekatinya dengan tatapan penuh arti.

“Kamu pertama kali ke sini, ya?” tanyanya.

Daniella mengangguk. “Saya tertarik dengan relief harimau ini. Kelihatan seperti masih hidup.”

Pak Made tersenyum tipis. “Ada mitos di balik harimau itu. Orang-orang bilang, kalau kamu menatap matanya terlalu lama, kau bisa melihat… sesuatu.”

Daniella tertawa kecil. “Sesuatu seperti apa?”

Pak Made tidak menjawab. Ia hanya menunjuk ke arah jembatan dan berkata, “Hati-hati.”

Relief yang Bergerak

Tak lama setelah itu, Daniella merasa udara di sekitar jembatan berubah. Lampu biru futuristik yang menyinari relief itu tampak berkedip samar, menciptakan bayangan-bayangan aneh di dinding batu.

Ia mengangkat kameranya, mengatur fokus, dan mengambil gambar. Saat melihat hasilnya di layar, sesuatu membuat bulu kuduknya merinding.

Dalam foto itu, harimau di relief tampak menggerakkan kepalanya sedikit.

Daniella menoleh ke dinding, tetapi relief itu masih tampak biasa saja.

“Pasti efek cahaya,” katanya, mencoba menenangkan diri.

Namun, saat ia kembali menatap layar kameranya, ada sesuatu yang berbeda.

Di belakang relief harimau, tampak bayangan samar sosok tinggi berpakaian perang Jepang berdiri diam menatapnya.

Daniel menoleh cepat. Tak ada siapa-siapa.

Jantungnya berdetak lebih cepat.

Ia menutup kameranya dan memutuskan untuk kembali ke pasar rakyat di bawah jembatan, berharap suasana ramai bisa menenangkan pikirannya.

Pertunjukan Tarian Mistis 

Di tengah pasar malam, pertunjukan tarian tradisional sedang berlangsung. Para penari mengenakan busana khas Bali, wajah mereka berhias riasan tebal, gerakan tangan mereka anggun namun penuh makna.

Namun, di tengah-tengah pertunjukan, suasana berubah.

Seorang penari tiba-tiba terhuyung seolah kehilangan keseimbangan. Ia menatap langsung ke arah Daniella dan berbisik, “Dia melihatmu.”

Daniel terkejut. “Apa maksudnya?”

Penari itu tidak menjawab. Ia menutup matanya, lalu bergerak kembali mengikuti alunan gamelan.

Daniella merasa napasnya semakin berat. Seakan ada yang mengawasinya.

Rahasia Jembatan Tua 

Malam itu, Daniella menemui Pak Made lagi.

“Apa yang sebenarnya terjadi di jembatan itu?” tanyanya dengan nada serius.

Pak Made menghela napas.

“Dulu, saat Jepang membangun jembatan ini, mereka membawa banyak pekerja paksa. Banyak yang tidak selamat. Ada cerita bahwa salah satu perwira Jepang menghilang secara misterius di sekitar relief harimau. Konon, rohnya masih menjaga tempat ini.”

Daniella merinding. “Apakah itu sebabnya relief harimau terlihat hidup?”

Pak Made mengangguk pelan. “Harimau itu dipercaya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penjaga roh-roh yang masih terikat di sini.”

Daniella menatap jembatan tua yang kini terlihat lebih gelap dari sebelumnya.

Ia merasa takut, tetapi juga kagum.

Keindahan arsitektur kuno berpadu dengan cahaya futuristik dan kisah mistis menciptakan suasana wisata malam yang tak tertandingi.

Namun, satu hal yang pasti…

Ia tidak akan menatap mata relief harimau itu terlalu lama lagi.  (*)

banner 300x250

Related posts