- SEORANG tukang perahu mengalami cedera pada kaki karena benturan di badan perahu saat mengantar wisatawan
- Temannya segera mengajak ke klinik 24 Jam, namun ketika tiba tidak ada petugas kesehatan karena polikliniknya tutup pukul 3 sore
Seorang tukang perahu mengalami cedera pada kaki karena benturan di perahu ketika menurunkan wisatawan berlibur di pulau wisata. Salah seorang teman nelayan tersebut mengajak sang korban ke klinik kesehatan dekat dermaga.
Agar segera mendapat pertolongan pertama, korban dibonceng ke poliklinik. Saat itu waktu baru menunjukkan sekitar pukul 17:30.
Nelayan : “Selamat sore Bu”
Petugas : “Ya sore Pak. Ada yang bisa kami bantu, Pak?”
Nelayan : “Ini Bu, teman saya ada cedera karena tadi terbentur di badan
perahu.”
Petugas :”O maaf ya Pak, Poliklinik kami sudah tutup. Bukanya dari pukul 8 pagi hingga 3 sore. Silakan dibawa ke rumah sakit terdekat saja Pak, kasihan temannya.”
Nelayan :”Maaf ya Bu, tadi saya lihat di papan depan tertulis ‘KLINIK BUKA 24 JAM’. Ini kok tidak terima pasien, gimana bisa begini Bu?’”
Petugas :”Maksudnya, pintu depan memang dibuka 24 jam, tapi pelayanan di Poliklinik ini sudah tutup tadi siang. Pintunya dibuka karena klinik kami juga ada pasien rawat inap. Kalau pintunya ditutup, penunggu pasien tidak bisa keluar masuk mencari keperluan mereka.”
Nelayan :”Kalau begitu, besok ganti dong tulisannya menjadi ‘LAYANAN KLINIK BUKA PUKUL 08:00-15:00 (dengan nada sedikit kesal dan permisi meninggalkan klinik tersebut.)
Petugas :”Baik Pak, usulan Bapak nanti saya teruskan ke manajemen.”
