BAYANGKAN liburan penuh kejutan: kamera Anda dicuri… oleh seekor kera narsis, perjalanan Anda diwarnai tawa bersama sopir pariwisata yang kocak, dan lidah Anda ‘menari’ karena sambal matah yang pedas! Inilah pengalaman seru yang hanya bisa Anda temukan di Bali, di mana setiap sudutnya menyimpan cerita tak terlupakan. Siap untuk ikut dalam petualangan lucu ini?
—
Dodi, seorang turis dari Jakarta, memutuskan untuk menghabiskan liburan di Bali. Kali ini, ia ingin mencoba pengalaman yang benar-benar otentik: mengunjungi destinasi Hutan Kera, mencicipi kuliner khas Bali, dan naik jasa transportasi wisata lokal yang terkenal ramah namun penuh kejutan.
Kera Penggoda di Hutan Kera
Dodi memulai harinya dengan mengunjungi Hutan Kera tersebut. Dengan penuh semangat, ia membawa kamera mahal yang baru dibelinya untuk mengabadikan momen. Begitu masuk, seekor kera kecil langsung mendekat dengan tatapan licik.
“Mbak, lucu ya kera di sini,” katanya kepada seorang pemandu wisata. Tiba-tiba, kamera Dodi dirampas oleh si kera dan dibawa ke atas pohon! Pemandu wisata hanya tertawa dan berkata, “Santai saja, Mas. Kera di sini punya bakat jadi selebriti.” Dalam hitungan menit, kamera Dodi kembali—tapi dengan selfie kera yang bergaya peace.
Transportasi Wisata, Kejutan di Jalan
Setelah insiden kera, Dodi memesan mobil wisata lokal. Supirnya, Pak Nyoman, terkenal sebagai “stand-up comedian” dadakan. Sepanjang perjalanan, Pak Nyoman bercerita tentang turis yang salah sangka ketika disuruh mencoba lawar (hidangan khas Bali).
“Mas Dodi, ada tamu dari Australia yang kaget setengah mati waktu tahu lawar itu bukan salad! Tapi akhirnya suka, kok!” Dodi tertawa terpingkal-pingkal. Namun, tawa Dodi berubah jadi jeritan kecil ketika Pak Nyoman tiba-tiba berhenti mendadak—ternyata ada bebek nyebrang jalan dengan santai.
“Di Bali, bebek itu raja jalanan!” kata Pak Nyoman sambil mengedipkan mata.
Kuliner dan Akhir yang Manis
Petualangan Dodi berlanjut ke warung makan tradisional di pinggir jalan. Ia memesan bebek betutu dan sate lilit, yang katanya “bikin lidah menari”. Saat menyantap bebek betutu, Pak Nyoman mendekat dan berkata, “Mas Dodi, jangan lupa dicampur sambal matahnya!”
Namun, sambal matah ternyata lebih pedas dari ekspektasi Dodi. “Pak! Ini lidah saya bukan menari, tapi marathon!” Semua orang di warung tertawa, termasuk ibu pemilik warung. Sebagai kompensasi, Dodi diberikan es kelapa muda gratis.
Babak Penutup
Hari itu berakhir dengan Dodi mengunggah foto-foto dari kameranya, termasuk selfie kera dan momen bersama Pak Nyoman. Ternyata, Bali bukan hanya destinasi wisata semata, tapi juga tempat di mana momen-momen lucu dan menghibur terjadi tanpa direncanakan.
Dalam caption-nya, ia menulis: “Bali, tempat di mana kera jadi model, bebek jadi raja, dan sambal matah bikin lidah marathon. Kapan kita balik lagi?” (*)