ASRI dan menarik—Desa Sukarame terkenal dengan perkebunan alpukat-nya yang subur. Namun, ada satu kebun alpukat yang dianggap “ajaib” oleh warga sekitar, yaitu kebun milik Ibu Julia. Konon, alpukat di kebunnya bisa bicara dan punya selera humor yang tinggi.
Suatu hari, datanglah rombongan wisatawan dari kota yang dipimpin oleh seorang food vlogger terkenal, Budi “Si Perut Baja“. Budi datang ke Desa Sukarame untuk meliput wisata agro perkebunan alpukat dan mencicipi jajanan pasar khas desa tersebut.
Saat tiba di kebun Ibu Julia, Budi langsung disambut oleh suara alpukat yang menggelitik, “Selamat datang, Tuan Perut Baja! Siap-siap terguncang dengan kelezatan kami!”
Budi terkejut, tapi berusaha tetap tenang. “Wah, alpukatnya bisa bicara? Ini pasti trik kamera,” gumamnya.
“Trik kamera? Kami ini alpukat asli, Tuan! Coba saja gigit, pasti langsung jatuh cinta,” balas alpukat itu dengan nada menggoda
Budi pun memberanikan diri mencicipi alpukat yang disodorkan Ibu Julia. “Hmm, rasanya memang istimewa,” ujarnya sambil mengacungkan jempol.
“Tentu saja! Kami ini alpukat pilihan, hasil pemberdayaan perempuan desa yang mandiri,” sahut alpukat itu bangga.
Setelah puas berkeliling kebun, Budi diajak Ibu Julia ke pasar desa untuk mencicipi jajanan pasar buatan UMKM desa setempat. Di sana, ia bertemu dengan kelompok ibu-ibu yang sedang sibuk membuat berbagai macam jajanan, mulai dari klepon, getuk, hingga cenil.
“Wah, ini surga dunia!” seru Budi sambil melahap satu per satu jajanan yang disajikan. “Tapi, bagaimana bisa ibu-ibu ini membuat jajanan seenak ini?”
“Kami belajar dari pelatihan yang diadakan oleh Ibu Julia. Beliau tidak hanya jago berkebun alpukat, tapi juga ahli membuat jajanan pasar,” jawab salah satu ibu dengan senyum bangga.
Budi pun terkesima dengan semangat dan keahlian ibu-ibu tersebut. Ia merekam semua aktivitas mereka dan mewawancarai Ibu Julia tentang program pemberdayaan perempuan yang ia gagas.
“Kami ingin perempuan desa bisa mandiri secara ekonomi dan berkontribusi untuk keluarga. Dengan berjualan jajanan pasar, kami bisa membantu suami mencari nafkah,” jelas Ibu Julia.
Setelah puas meliput dan mencicipi jajanan pasar, Budi kembali ke kota dengan perut yang kekenyangan dan hati yang penuh inspirasi. Ia membuat video blog tentang pengalamannya di Desa Sukarame dan mengunggahnya ke media sosial.
Video tersebut langsung viral dan membuat Desa Sukarame semakin terkenal sebagai destinasi wisata agro yang unik dan menarik. Banyak wisatawan yang penasaran ingin melihat alpukat bicara dan mencicipi jajanan pasar buatan ibu-ibu hebat di desa tersebut.
Dan begitulah, kisah tentang ‘alpukat ajaib,’ jajanan pasar yang bikin gagal diet, dan pemberdayaan perempuan di Desa Sukarame terus berlanjut, menginspirasi banyak orang untuk berkunjung dan mendukung UMKM lokal. (*)