HARI sudah beranjak siang. Di sebuah hutan belantara yang lebat di bagian barat pulau, hiduplah seekor gajah besar bernama Gani dan seekor singa, si raja hutan yang gagah bernama Siro. Gani adalah gajah yang ramah dan suka membantu, sedangkan Siro terkenal sebagai pemburu yang ganas, terutama suka memburu anak-anak gajah.
Setiap kali anak gajah berkeliaran, Siro selalu mengintai dari balik semak-semak. Ini membuat Gani marah dan khawatir.
“Ini tidak bisa dibiarkan,” pikir gajah Gani.
Ia memutuskan untuk memberi pelajaran pada Siro agar berhenti mengganggu anak-anak gajah.
Suatu hari, saat matahari bersinar terik, Gani melihat Siro sedang minum air di pinggir sungai. Sebuah ide nakal muncul di kepala Gani. Ia berjalan pelan-pelan mendekati sungai dan berhenti beberapa meter di belakang Siro. Dengan belalainya, Gani mengambil air dari sungai dan menyemprotkan ke arah Siro.
Siro yang sedang asyik minum air kaget setengah mati.
“Apa ini? Hujan lokal?” teriaknya sambil melihat sekeliling. Gani menahan tawa di balik pohon besar.
Siro melanjutkan minumnya, tapi kali ini Gani mengulangi aksinya dengan lebih kuat. Siro terkejut lagi dan mulai curiga.
Dengan penuh percaya diri, Gani keluar dari balik pohon.
“Hai, Siro! Sedang menikmati mandi sore, ya?” tanya Gani sambil tertawa.
Siro, yang sudah basah kuyup, merasa sangat marah dan malu. Namun, melihat tubuh besar Gani, Siro memutuskan untuk tidak berkelahi.
“Minggir, Gani! Aku tak ada waktu untuk bermain-main,” gerutu Siro sambil berlari menjauh. Gani terus tertawa, puas karena berhasil mengerjai si singa.
Beberapa hari kemudian, saat sore hari yang mendung, Siro merasa haus dan mendekati sungai yang deras. Kali ini, Siro lebih berhati-hati karena takut Gani akan mengerjainya lagi. Namun, karena fokus pada sungai, Siro tidak memperhatikan tanah yang licin di tepinya.
Saat Siro mendekati air, kakinya tergelincir dan ia jatuh ke dalam sungai. Arus yang kuat segera membawanya hanyut.
“Tolong! Tolong!” teriak Siro panik, tapi suara arus sungai yang deras menenggelamkan suaranya.
Gani, yang kebetulan sedang berjalan di dekat sungai, mendengar suara Siro yang minta tolong. Ia melihat ke sungai dan melihat Siro yang sedang berjuang melawan arus.
“Oh tidak, ini tidak bisa dibiarkan,” pikir Gani.
Dengan sigap, Gani menggunakan belalainya yang kuat untuk meraih Siro. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Gani berhasil menarik Siro ke tepi sungai. Siro terengah-engah, tapi selamat.
“Terima kasih, Gani. Kau menyelamatkanku,” kata Siro dengan suara lemah.
“Aku berjanji tidak akan mengganggu anak-anak gajah lagi.”
Gani tersenyum dan menepuk punggung Siro dengan lembut.
“Bagus, Siro. Hutan ini akan menjadi tempat yang lebih damai jika kita semua hidup berdampingan dengan damai.”
Sejak hari itu, Siro dan Gani menjadi teman baik. Mereka sering terlihat bersama, menjaga hutan dan memastikan semua hewan hidup dengan tenang. Tidak ada lagi anak gajah yang merasa takut, dan tidak ada lagi singa yang merasa kesepian. Hutan lebat di bagian barat pulau itu pun menjadi tempat yang lebih damai dan penuh dengan tawa.