- KOTA Denpasar terus bersolek hingga kini sehingga keindahannya bisa dinikmati oleh warga kota dan wisatawan yang berkunjung
- Pada tahun ini 2022, Kota Denpasar merayakan hari ulang tahunnya yang ke-234
Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali dan Kota Madya Denpasar memperingati hari ulang tahunnya setiap 27 Februari sesuai dengan berdirinya Puri Denpasar tahun 1788.
Kota Denpasar dibagi menjadi empat wilayah kecamatan, yaitu Denpasar Utara, Denpasar Timur, Denpasar Selatan dan Denpasar Barat. Menurut catatan Sejarah Kependudukan Kota Denpasar, pada tahun 2020 populasi Kota Denpasar berjumlah 725.134 jiwa.
Denpasar dulunya didesain seperti sebuah taman atau semacam villa peristirahatan, tidak seperti taman pada umumnya. Raja Badung pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya, tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini memang unik karena dilengkapi dengan tempat bermain adu ayam yang juga menjadi hobinya.
Konon, nama Denpasar berasal dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar. Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di sebelah utara pasar. Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan Gubernur Bali. Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788.
Setelah masa kemerdekaan, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah kawasan Kabupaten Badung. Kemudian pada periode 1978-1991, Kabupaten Badung dikembangkan dan diperluas menjadi sebuah Kota Administratif namun masih berada di bawah Kabupaten Badung. Lalu pada tahun 1992 Kabupaten Badung kembali dikembangkan menjadi dua yaitu Daerah Kota Madya Denpasar dan Kabupaten Badung.
Tonggak pariwisata
Beberapa tonggak perkembangan pariwisata di Kota Denpasar bermula sejak zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1927, misalnya, didirikanlah Inna Bali Heritage Hotel atau Hotel Inna Bali. Hotel ini sekaligus menjadi saksi sejarah awal mula Bali menjadi surga pariwisata dunia. Hotel pelopor ini berlokasi di Jalan Veteran Nomor 3, Denpasar. Awalnya bernama Bali Hotel.
Tokoh dunia dan Indonesia yang pernah menginap di sini antara lain Ratu Elizabeth, Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Elpidio Quirino (Presiden Filipina), Charlie Chapline (komedian), Soekarno, Soeharto saat masih menjadi Komandan Kostrad, Megawati Soekarnoputri, hingga Presiden RI saat ini, Joko Widodo.
Kemudian ada pendirian Museum Bali, dimana gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh arsitek W.F.J. Kroon (1909-1913) yang juga menjadi Asisten Residen Bali Selatan di Denpasar pada saat itu. Gagasannya terwujud dengan berdirinya sebuah gedung yang bernama Gedung Arca pada tahun 1910. Dari segi teknis, pembangungan ini didukung oleh beberapa arsitek lokal dan Belanda serta dukungan dana dan material dari kerajaan Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.
Lalu Kepala Dinas Purbakala saat itu, W.F. Sttuterhim, melanjutkan pembangunan museum serta melengkapi koleksi dengan peninggalan etnografis pada tahun 1930. Setelah pembangunan selesai secara total, museum dibuka untuk umum pada tahun 1932.
Di bidang seni, pada tahun 1932, ada seorang pelukis Belgia, Le Mayeur, menetap di Bali. Dia menikah dengan seniman tari Ni Nyoman Polok dari Denpasar dan bermukim di Pantai Sanur. Rumah tinggalnya tersebut juga digunakan sebagai studio lukisnya. Lewat berbagai karyanya, dia memromosikan keindahan Pulau Bali dan kebudayaan lokal di mancanegara. Setelah wafat, rumah dan studio tersebut dihibahkan kepada pemerintah RI dan disulap menjadi Museum Le Mayeur yang mengoleksi sekitar 88 lukisan di atas berbagai media.
Objek wisata kini
Kota Denpasar kini memiliki beberapa objek wisata dengan daya tarik yang beragam seperti pantai, budaya, sejarah dan pusat kegiatan ekonomi. Berikut ini adalah beberapa objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan.
Monumen Bajra Sandhi
Monumen ini dibangun untuk menghormati para pahlawan serta melestarikan jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman.
Nama “Bajra Sandhi” diambil dari bentuk monumen yang menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003.
Pasar Badung
Pasar Badung di dekat Tukad Badung sering dikunjungi wisatawan asing dalam acara Morning Market dalam paket wisata Denpasar City Tour. Sebagai pasar tradisional, di sini wisatawan bisa melihat ciri khas transaksi yang masih memungkinkan adanya tawar-menawar.
Pantai Sanur
Pantai Sanur sudah lama berkembang menjadi kawasan wisata. Selain pantainya berpasir putih, wisatawan juga bisa menyaksikan matahari terbit dan pemandangan Gunung Agung. Di pantai ini ada persewaan sepeda, kano serta ban untuk berenang di Pantai. Untuk yang suka berjalan santai, sudah ada jogging track mulai dari Pantai Matahari Terbit yang membentang hingga jauh ke selatan.
Pulau Serangan
Di Pulau Serangan ada objek bersejarah seperti Pura Sakenan dan kosnervasi penyu. Di samping itu pulau reklamasi ini juga memiliki pantai untuk wisata surfing dan atraksi wisata bahari lainnya.
Taman Budaya
Pusat kebudayaan yang didirikan pada tahun 1978 pada zaman pemerintahan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra, sudah menjadi venue tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB), pentas musik, kesenian tradisional dan lain-lain.
Museum Sidikjari
Dibangun pada tahun 1993, Museum Sidik Jari Denpasar adalah museum lukisan yang paling unik dan menarik di Bali. Mengapa? Karena semua lukisannya dibuat oleh seniman Bapak Gede Ngurah Rai Pemecutan dengan metode sidik jari.
Selamat merayakan HUT ke-234 untuk Kota Denpasar!!