- Pantai Bulungdaya, pantai tersembunyi di sebelah timur Pantai Soka, kini mulai dikunjungi wisatawan lokal
- Anda bisa menjelajahi hamparan pasir hitam sambil berjalan-jalan, berswafoto dan mencari siput laut atau rumput laut saat air laut surut
Hamparan pantai berpasir hitam ini bisa menjadi destinasi wisata alternatif. Banyak masyarakat lokal mulai mengunjungi pantai ini untuk berwisata setelah adanya prasarana jalan yang baik atau hotmiks beberapa tahun lalu.
Secara geografis, Pantai Bulungdaya ini memiliki perairan berkarang dan banyak tanjung yang cukup menjorok ke laut. Karenanya, kawasan ini cocok menjadi destinasi memancing. Pemancing tinggal memilih lokasi yang disukai. Bahkan yang menjorok paling jauh ke dalam adalah Tanjung Bulungdaya dekat Pura Bulungdaya. Sekilas, tanjung ini kelihatan seperti tiga bus yang berderet. Bus ketiga kelihatan terputus dengan yang kedua. Untuk mencapai ujung tanjung, pemancing harus lewat pada saat air laut surut.
Terkait kegiatan ritual, masyarakat Dusun Antap Kelod dan sekitarnya menggunakannya pantai ini sebagai destinasi melasti (dewa yadnya), melukat (manusha yadnya) serta ngeroras setelah prosesi ngaben (pitra yadnya).
Pantai yang juga memiliki banyak kawasan berpalung ini membuatnya menjadi habitat yang tepat bagi beberapa biota laut jenis rumput laut dan keong-keongan yang bisa dimakan. Untuk rumput laut, ada sargassum dan euchema spinosum. Mereka bertumbuh di atas karang dan saat yang tepat mencarinya adalah pada musim kemarau. Kata orang, ini dimungkinkan mereka tidak kena intrusi air tawar yang berasal dari sungai sekitar ketika ada air bah.
Sementara itu, jenis keong-keongan dan sejenisnya ada abalon, kerang hijau, siput mata bulan dan sejenisnya. Bila musimnya, ada juga landak laut yang enak untuk dibikin pepes atau tumis.
Yang tidak kalah menariknya adalah pantai ini menjadi kawasan penangkapan lobster. Kelompok nelayan lokal memasang bubu lobster (udang pantung) di alur palung yang terhubung dengan arus laut. Di samping itu, mereka juga menggunakan jaring khusus yang ditebar di sekitar hamparan palung laut serta anca yang berupa jaring atau jala berbingkai bundar yang ditebar diperairan dilengkapi dengan umpan ikan sardin.
Nah, bila ingin berkunjung ke sini, Anda bisa menjelajahi keunikan pantai ini mulai dari hamparan pasir hitam dan sederetan tanjung untuk latar belakang swafoto. Bila pas laut sedang surut, Anda pun bisa turut mencarai aneka siput laut dan rumput laut.
Kini Pantai Bulungdaya, Antap Kelod, Selemadeg, sudah dikelola oleh Desa Adat Antap Kelod dengan secara bertahap melengkapinya dengan tempat berjualan makanan dan toilet. Kadang setiap hari Raya Galungan dan Kuningan (sebelum pandemi Covid-19) secara rutin mengadakan pentas pertunjukan seni.
Akses menuju Pantai Bulungdaya
Pengunjung bisa mencapai pantai ini dari tiga akses masuk. Pertama, dari Pasar Bajra atau sebelah timur Kantor Polsek Selemadeg ke selatan lewat Jalan Serma Arda dan kemudian ambil arah kiri ke Jalan Serma Watra sekitar 4 km. Dari Banjar Dinas Soka, Anda bisa berbelok di sebelah LPD Soka kemudian melewati jembatan beton di atas Sungai Yeh Otan, bertemu Pura Dalem Antap Kaja, belok kanan dan ikuti arah jalan utama (untuk roda dua dan empat).
Ketiga, Anda bisa masuk di pertigaan ujung selatan Banjar Dinas Soka dan melewati jembatan gantung hingga bertemu pertigaan Bale Banjar Dinas Antap Kelod, di sini belok kanan dan jalan terus sekitar 1 km (untuk roda dua). Keempat, Anda bisa melalui jalur tengah dengan mengambil jalan subak dari Banjar Dinas Bebali. Ketika sampai di Pura Puseh Antap Kelud atau depan Puskesmas Pembantu, belok kiri dan jalan terus.